Universitas Negeri Gorontalo Siap Bantu Masyarakat Pengelolaan Desa Wisata

Kebangkitan pariwisata di Provinsi Gorontalo ditandai dengan banyaknya obyek wisata yang bertebaran di desa-desa di luar yang diprogramkan dan dianggarkan pemerintah. Desa-desa ini dengan potensi alam dan budayanya tumbuh mandiri menyiapkan kawasan wisata yang setiap akhir pekan ramai dikunjungi wisatawan.

Desa Bongo dengan konsep desa wisata religi lebih dulu membuat gebrakan sejak belasan tahun silam yang mengangkat pesona walima, sebuah tradisi peringatan Maulid Nabi yang dimuliakan dengan menggelar parade kue kolombengi.

Baca juga: Gorontalo Lirik Pengembangan Wisata Minat Khusus

Desa-desa pesisir selatan Bone Bolango pun tumbuh dengan wisata baharinya yang menawarkan wisata masal di pantai yang eksotik, juga terdapat spot penyelaman untuk wisata minat khusus. Perbukitan kapur di sisinya juga menjadi spot-spot instagramable yang dikelola masyarakat secara mandiri.

“Kami siap meningkatkan kapasitas warga desa yang mengelola obyek wisata melalui program pengabdian,” kata Krishna Anugrah, Ketua Program Studi Pariwisata Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Negeri Gorontalo, Selasa (29/1/2019).

Geliat wisata yang dikelola masyarakat desa secara mandiri ini harus dikontrol untuk memastikan masyarakat mampu meningkatkan layanan kepada pengunjung. Selain itu juga mendorong daya inovatif-kreatif agar mampu bersaing dengan daerah lain. “Pelatihan teknis ini penting untuk meningkatkan kapasitas pengelola obyek wisata di desa,” ujar Krishna Anugrah.

Sebagai lembaga pendidikan yang mencetkan sumber daya manusia di bidang pariwisata, Krishna Anugrah memiliki tanggung jawab yang penuh bagi pengembangan pariwisita secara umum di Gorontalo.

Lembaga pendidikan yang dipimpin ini memiliki akreditasi A yang dikeluarkan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi. Sehingga secara utuh mampu memberi yang terbaik bagi peningkatan kapasitas pengelola pariwisata di Gorontalo.

Selain itu, Jurusan Pariwisata dilengkapi pusat pelatihan berupa hotel setara bintang 3 yang dijadikan laboratorium mahasiswanya. Hotel ini tak pernah sepi dari tamu karena layanan primanya.