PNS Ketar-ketir Dimutasi ke Desa, Ini Kata Pak Menteri

05 Agustus 2020 07:31

GenPI.co - Pandemi covid-19 membuat pemerintah bisa melihat efektivitas kerja dari pegawai negeri sipil (PNS). Saat ini, setidaknya sebanyak 1,6 juta PNS bagiam tenaga administrasi akan beralih fungsi ke beberapa tugas lain yang masih kosong.

BACA JUGA: Takdirnya Boros, 4 Zodiak Ini Selalu Kurang Uang Dalam Hidupnya

Bahkan, kabar yang membuat PNS ketar-ketir adalah mereka akan dipindahkan ke desa. 

Namun, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB), Tjahjo Kumolo mengklarifikasi kabar itu tidak tepat.

Tjahjo menjelaskan, bukan mutasi besar-besaran terhadap PNS yang bakal dilakukan.

"Salah pemahaman tidak ada istilah mutasi di desa," kata Tjahjo Kumolo.

BACA JUGA5 Shio Dapat Berkah, Akan Diserang Rezeki Tak Terduga

Menurutnya ada kalanya terjadi kekosongan sejumlah tenaga PNS di pedesaan. Nah, adanya kekosongan itu, ia akan memaksimalkan PNS tenaga administrasi untuk mengisinya.

"Secara keseluruhan, terdapat 4,2 juta ASN. Dari jumlah itu, 70 persen di antaranya ada di daerah, dan 1,6 juta di antaranya adalah tenaga administrasi yang tersebar di pusat maupun di daerah," ujar Tjahjo.

"Dalam posisi seperti ini, seringkali tenaga administrasi mengisi kekosongan tenaga-tenaga yang masih kurang di daerah pedesaan," tambahnya.

BACA JUGA: Ini Akibat Orang Tua Sering Marah pada Anak

Kendati demikian, Tjahjo menegaskan, tidak sampai 1,6 juta PNS tenaga administrasi yang akan dipindahkan ke desa-desa di seluruh Indonesia.

Sementara itu, Plt Deputi Sumber Daya Manusia Aparatur Kementerian PAN-RB, Teguh Widjanarko, mengatakan, untuk PNS yang bertugas di pemerintah pusat tetap mengemban tanggung jawab di pusat, tetapi dialihkan menjadi tenaga fungsional.

"Jadi 1,6 juta PNS dibagi dua, itu ada yang di daerah maupun di pusat. Kalau di pusat tetap di pusat, tapi dikembangkan untuk jabatan-jabatan fungsional yang memang dibutuhkan di pusat," katanya.

Nantinya, tenaga administrasi yang akan dipindah ke desa terlebih dahulu melakukan pelatihan. Hal itu, agar lebih siap mengisi posisi yang kosong di desa

"Nanti yang tenaga-tenaga administrasi di daerah yang potensial ini setelah dididik dan sebagainya, punya kapasitas bagus, mereka bisa dikirim ke daerah-daerah yang kekurangan formasi itu. Itulah mereka fungsinya di situ, rencananya seperti itu," ujarnya.

Menurutnya, pemerintah akan memilih PNS tenaga administrasi di daerah yang punya kapasitas, seperti dari pendidikanya. Baru nantinya menjadi tenaga fungsional di desa-desa.

"Dicek dulu karena tenaga administrasi itu ada yang lulusannya SMA, pokoknya di bawah S1, bahkan ada juga yang di bawah SMA. Ini juga perlu kita lihat mana yang punya potensi dan mana yang tidak. Kalau yang tidak, tetap sebagai tenaga administrasi," tutupnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co