Presiden Jokowi Minta Bio Farma untuk Produksi 250 Juta Vaksin

12 Agustus 2020 08:10

GenPI.co - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo meninjau uji klinis vaksin covid-19 produksi Sinovac, China, yang diadakan di Universitas Padjajaran dan Bio Farma.

Kunjungan ini dalam rangka melihat secara langsung pelaksanaan penyuntikan yang perdana untuk imunisasi untuk 1.620 relawan yang akan diujicobakan.

BACA JUGAObat Herbal Hanya Pereda, Bukan Vaksin Sesungguhnya

Presiden berharap uji klinis fase ketiga vaksin covid-19 produksi Sinovac selesai dalam kurun enam bulan. Pada Januari 2021, vaksin sudah dapat diproduksi secara massal.

Sebelumnya, vaksin covid-19 produksi Sinovac sudah menjalani dua fase uji klinis di China. 

Selain vaksin covid-19 produksi Sinovac, menurut Presiden, Indonesia bekerja sama dengan sejumlah negara terkait vaksin covid-19 seperti Uni Emirat Arab dan Korea Selatan. 

“Saya kira, kita membuka diri dalam rangka secepat-cepatnya untuk bisa melakukan vaksinasi kepada seluruh rakyat di Indonesia,” katanya Jokowi di FK Unpad, Kota Bandung, Selasa (11/8/2020). 

Selain itu, Indonesia melalui Bio Farma siap memproduksi vaksin sendiri. Menurut Jokowi, pada Agustus 2020, Bio Farma mampu memproduksi sekitar 100 juta vaksin. 

“Nantinya di akhir tahun 2020, di bulan Desember, sudah meningkat menjadi 250 juta vaksin. Artinya, vaksin inilah nanti yang akan digunakan untuk vaksinasi di Tanah Air,” ucapnya.

Indonesia, kata Presiden, tengah mengembangkan vaksin sendiri melalui SARS-CoV-2, virus penyebab covid-19, yang menyebar di Tanah Air.

Ia berharap vaksin yang akan dinamai Merah Putih itu hadir pada pertengahan 2021 mendatang. 

“Kita telah tiga bulan ini mengembangkan vaksin sendiri dari isolit yang dikembangkan dari covid-19 yang beredar di Indonesia.

Jokowi pun berharap vaksin Merah Putih ini juga akan segera selesai dan diperkirakan ini akan bisa diselesaikan nanti di pertengahan tahun 2021.

BACA JUGATangkal Covid-19, ZAP Sediakan Vaksin Flu untuk Orang Dewasa

“Jadi, kita mengembangkan penuh sendiri oleh lembaga Eyckman dan juga BPPT, LIPI, BP POM, Menristek, dan universitas-universitas yang kita miliki,” tuturnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co