GenPI.co - Salah satu jenis tulisan yang digemari masyarakat adalah storytelling. Meski demikian, masih banyak yang belum memahami apa arti dari jenis tulisan storytelling.
Pakar komunikasi dan dosen London School Public Relation (LSPR), Tunggul Pannindriya menjelaskan, bahwa storytelling merupkan kegiatan menyampaikan cerita.
“Storytelling terdiri dari dua kata, yaitu story (cerita) dan telling (penceritaan),” kata Tunggul dalam webinar bertajuk “Kekuatan Menulis Storytelling” yang diselenggarakan Pintaria, Selasa (11/8).
BACA JUGA: Proses Penulisan Skenario Film "Geez & Ann" Digarap Satu Tahun
Tunggul menjelaskan, kemampuan menulis storytelling saat iini banyak dibutuhkan, bukan hanya untuk media dan jurnalistik, tetapi juga untuk kegiatan periklanan.
“Sekarang ini kemampuan storytelling dilakukan untuk banyak kegiatan, termasuk beriklan,” ujar Tunggul.
BACA JUGA: Hobi Menulis, Marshanda Senang Ungkapkan Isi Pikiran di Medsos
Untuk kalian yang berminat untuk mencoba menulis storytelling, Tunggul menyarankan untuk belajar mengungkapkan apa yang dirasakan terlebih dulu.
Selain itu, kalian juga harus belajar menyampaikan cerita kalian dengan menarik.
“Jadi sebenarnya ceritanya sama, tapi cara penyampaiannya yang berbeda. Bagaimana agar pesannya bisa sampai dan membuat pembaca terhibur,” papar Tunggul.
Selain itu, Tunggul juga menyarankan untuk memahami terlebih dahulu audiens atau pembaca dari tulisan kalian.
Dengan demikian, kalian bisa memilih angle yang menarik sesuai dengan target audiens.
“Yang terpenting adalah pahami audiens anda, agar bisa menyampaikan cerita dengan benar,” tuturnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News