GenPI.co - Di tengah pandemi virus corona (covid-19), hoaks atau berita bohong banyak beredar.
Berdasarkan data Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), terdapat sekitar 1.048 hoaks tetang covid-19 yang beredar dari Januari 2020 hingga pertengahan Agustus 2020.
Hal tersebut diungkapkan oleh Executive Director ICT Watch Indonesia, Donny B.U dalam live Instagram @elshintanewsandtalk yang bertajuk “Hoax dan Covid-19”.
BACA JUGA: Hoaks Isu Politik, SARA, dan Kesehatan Paling Banyak di Indonesia
Ia mengatakan, jumlah hoaks yang berkaitan dengan covid-19 makin merajalela.
“Berdasarkan data dari Kominfo, dari Januari hingga hari ini ada sekitar 1.048 hoaks berbahasa lokal. Berarti kalau dihitung, rata-rata perharinya ada 4 sampai 5 hoaks yang terkait dengan pandemi covid-19,” kata Donny, Senin (17/8/2020).
Donny pun menjelaskan bahwa level penyebaran hoaks tentang covid-19 sudah dalam tahap mengkhawatirkan. Bentuknya pun beragam, mulai dari hoaks tentang obat penyembuh covid-19 hingga bahaya dari rapid test.
“Levelnya sudah menggila. Apa pun yang menyangkut covid-19 dan corona bisa menjadi komoditas hoaks,” ungkapnya.
BACA JUGA: Emas Antam Naik Pol, Simpan 4 Tahun Untungnya Bikin Geleng Kepala
Ia menjelaskan, maraknya hoaks tentang covid-19 disebabkan adanya pertempuran narasi di tengah masyarakat. Tujuan dari penyebaran hoaks pun beragam, mulai dari politik, sosial hingga ekonomi.
“Tujuan hoaks itu macam-macam, ada yang untuk menganggu kestabilan negara, untuk mereduksi kepercayaan publik terhadap otoritas kesahatan dan lain-lain,” papar Donny.
Donny pun mengimbau kepada masyarakat Indonesia untuk terus berpikir kritis dan tidak menerima begitu saja informasi yang didapatkan.
Selain itu, penting juga untuk memperkaya literasi, agar tidak mudah termakan hoaks. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News