Wow, Ada Fakta Unik Dibalik Gadis Bermata Biru di Halmahera Timur. Pernah Bertemu?

05 Februari 2019 22:00

Dari Sabang sampai Merauke, Indonesia memang memiliki beragam ras, suku dan budaya yang memiliki ciri fisik yang beraneka ragam.

Seperti halnya suku Lingon yang hidup terpencil di pedalaman Halmahera Timur, salah satu pulau Terbesar di Kepulauan Maluku Utara.

Kabupaten yang memiliki luas wilayah 5.615 km2 dengan kepadatan penduduk 38.681 jiwa menyisakan tanda tanya tentang keberadaan suku Lingon yang sudah mulai jarang ditemui.

Salah satu ciri fisik suku Lingon menyerupai orang Eropa dari pada orang Asia. Berikut fakta unik dari suku Lingon seperti dilansir dari beberapa sumber. Selasa (05/02) : 

Memiliki warna mata biru

Suku Lingon bukan berasal dari ras weddoid, melanesia, polinesia, ataupun mongoloid seperti kebanyakan penduduk di Halmahera. Melainkan ras kaukasoid sehingga tampilan fisik mereka seperti orang Eropa yaitu, punya tubuh yang tinggi, kulit putih, rambut pirang, dan warna mata biru atau hijau.

(Sumber : The Indonesian Diary)

Ancaman dari suku Togutil

Konon, suku Lingon sering mendapatkan ancaman dari suku yang hidup di pesisir pantai salah satunya adalah suku Togutil. Mereka kerap berusaha menculik gadis-gadis suku Lingon yang terkenal cantik dengan mata biru mereka. Beberapa suku setempat menganggap Suku Lingon berbahaya dan dikenal memiliki ilmu sihir.

Baca Juga : 47 Yachter Serbu Maluku Tenggara

Keturunan bangsa Portugis

Kemungkinan suku Lingon berasal dari bangsa Portugis yang menghindar ke dalam hutan sebelum kemerdekaan Republik Indonesia.

Korban kapal karam

Ada versi lain yang mengatakan bahwa  suku Lingon berasal dari korban kapal karam sekitar 300 tahun lalu dari dataran Eropa.

Sekelompok penumpang yang berhasil selamat terdampar di pulau tersebut dan membangun pemukiman di Halmahera Timur. Dari situlah asal muasal suku Lingon.

Pernah terjadi konflik dengan suku lainnya

Sebelum suku Lingon terdampar sudah ada suku-suku lain yang mendiami pulau tersebut. Akhirnya, terjadilah konflik dengan suku-suku setempat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Landy Primasiwi Reporter: Mia Kamila

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co