Viral Mal Tentrem, Pengusaha Ritel: Nggak Sepenuhnya Salah! 

26 Agustus 2020 15:45

GenPI.co - Baru-baru ini, Mal Tentrem viral dan menjadi perbincangan hangat di media sosial. Pusat perbelanjaan di kota  Semarang ini viral setelah seorang netizen dengan akun Twitter @Hamdie19 mengunggah video pendek di cuitannya, pada Sabtu (23/8).

Dalam video tersebut, tampak ratusan pengunjung berdesak-desakan tanpa memperhatikan physical distancing. Setelah ramai akibat video tersebut, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo langsung meminta agar mal tersebut ditutup untuk sementara.

BACA JUGA: Antrean Membludak, Mal Tentrem Sudah Jalani Protokol New Normal

Menanggapi pemberitaan tersebut, pengusaha ritel Stefanus Ridwan mengatakan, pihak mal tidak bisa sepenuhnya disalahkan terkait kejadian tersebut.

Stefanus menjelaskan, harus ditelusuri dulu apakah pihak mal sudah melakukan protokol pencegahan Covid-19 sesuai peraturan dari pemerintah.

“Lihat dulu apakah manajemennya sudah melakukan protokol kesehatan belum. Kalau masyarakatnya yang bandel, mau gimana?” kata Stefanus saat dihubungi GenPI.co, Rabu (26/8).

Menurut Stefanus, pihak mal tidak memiliki wewenang untuk mengadili pengunjung yang tidak menaati peraturan. Yang terpenting, pihak mal itu sendiri sudah menjalankan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19.

“Kalau mal sudah buat peraturan tapi tetap tidak dipatuhi, mau gimana? Mal bukan pihak aparat, bukan polisi. Mereka nggak bisa berbuat apa-apa,” ujar mantan Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) tersebut.

Pengusaha asal Jakarta tersebut juga meminta agar publik melihat dari berbagai sisi. Sebab, aparat kepolisian seharusnya juga ikut berperan dalam mengontrol pengunjung mal.

“Justru yang harus ditelusuri itu aparatnya. Kan mereka pasti ada yang ditempatkan di mal. Ada tindakan dari mereka nggak?” jelas Stefanus.

BACA  JUGA: Ingin Tajir Melintir? Lakukan 3 Pekerjaan Ini Biar Cuan Tebal

Stefanus pun sangat menyayangkan berita viral di media sosial yang menyebabkan sejumlah kerugian terhadap pihak mal. Menurutnya, masyarakat harus lebih bijak dalam menyikapi sebuah isu.

“Saya kira masyarakatnya yang harus bijak ya. Kan pengunjung yang tidak mematuhi protokol kesehatan, kok mal nya yang disalahin. Kan aneh,” kata Stefanus.

Ia menyarankan, pihak pemerintah seharusnya menelusuri kembali pihak-pihak yang seharusnya bertanggung jawab atas kejadian ini. Ia berharap ada keadilan untuk pihak mal dan para pengusaha lokal.(*)

“Harus ditelusuri, supaya ada keadilan,” tutur Stefanus. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co