Cerita Horor: Tamu Undangan Pernikahanku Arwah Penasaran

28 Agustus 2020 07:41

GenPI.co - Hari ini adalah momen bahagiaku dengan Phill. Sebab, setelah lima tahun berpacaran, akhirnya kami akan melangsungkan pernikahan. 

Berbagai macam persiapan sudah kami lakukan bersama, mulai dari undangan, makanan, baju, hingga tempat pernikahan.

BACA JUGA: Takdirnya Boros, 3 Zodiak Jadi Susah Menabung Meski Banyak Uang

Kami memilih konsep vintage untuk pernikahan. Maka dari itu, kami memutuskan untuk menyewa sebuah gedung tua yang berada di pinggiran Ibu Kota. 

Tempatnya sangat unik, terdapat pilar-pilar besar berdiri tegak pada bagian pintu masuk. Begitu memasuki ruangan gedung, akan disambut dengan kain putih gading yang menjuntai pada tiap sisi ujung ruangan.

Di tengah ruangan terdapat sebuah mimbar yang level lantainya lebih tinggi dibandingkan sekitarnya. Di tempat itulah aku dan Phill akan mengucapkan janji suci terikat sehidup semati. 

BACA JUGA: Meski Tak Cantik, 4 Zodiak Ini Sangat Cocok Jadi Istri Idaman

Hari yang kami tunggu bersama akhirnya datang juga. Para tamu undangan dengan penuh senyum bahagia sudah berkumpul dalam ruangan.  

Acara pernikahan dimulai. Perlahan aku melangkah memasuki gedung tua tersebut dengan gaun putihku yang panjang menyeret lantai. 

Pandanganku hanya tertuju pada Phill seorang yang sudah menunggu aku di atas altar dengan jas hitamnya.

BACA JUGAPrabowo Dikritik Mantan Jenderal Karena Beli Barang Bekas Terus

Sesampainya di altar, pendeta membimbing kami untuk mengucapkan janji suci mengikat janji. Setelah memasangkan cincin dan melakukan wedding kiss, semua terasa berbeda. 

Aku melihat semua tamu undangan, tetapi tampak sangat asing semua. Mereka memiliki kulit yang sangat pucat dan seperti memiliki badan yang tak hangat lagi.

Kaget melihat sekitarku. Aku lantas menggenggam erat tangan Phill. 

Ternyata tangannya terasa dingin, aku sangat terkejut merasakan hal tersebut.

Tanpa melihat wajahnya lagi. Aku refleks melepaskan peganganku dan mengambil langkah mundur.

Wajah Phill sangat pucat, bola matanya putih, tidak ada senyum hangat terlukis di bibirnya yang tipis. 

Ia mendadak berubah menjadi sosok mayat hidup di hadapanku. Menyadari hal tersebut, membuat aku berlari keluar dari gedung tersebut. 

Namun, aku tidak dapat keluar dari kawasan gedung tua itu karena pintu gerbang seluruhnya terkunci.

Seluruh tamu dan Phill berdiri tepat di depan gedung tua itu, melihat aku dengan tatapan kosong. Mereka semua seakan ingin merebut jiwaku.

Tubuhku membeku, aku tidak mengerti apa yang sedang terjadi padaku dan orang-orang yang berada di sekitarku, seakan mereka berubah menjadi zombie yang ingin memangsaku. 

Berusaha menguatkan diriku tentang yang sedang terjadi. Fokusku kembali dan aku tersadar di atas tempat tidur. Rupanya, hal buruk itu hanyalah mimpi.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co