Tes Corona via Laser Lebih Murah daripada Rapid Test

30 Agustus 2020 12:31

GenPI.co - Menteri BUMN Erick Thohir menjelaskan bahwa biaya tes untuk mendeteksi virus corona dengan teknologi laser dan kecerdasan buatan (artificial intelligence) lebih murah dibandingkan rapid test.

Menurut dia, biaya paling murah untuk sekali rapid test sebesar Rp 80 ribu. Erick menjelaskan harga mesin pendeteksi tersebut sekitar USD 4.000.

BACA JUGACegah Virus Corona, Puluhan Warga Amerika Minum Cairan Pemutih

Jika dikonversi ke rupiah dengan kurs Rp 14.600 per dolar AS, harganya sebesar Rp 58,4 juta.

"Tentu di luar per tes. Untuk per tes ada biaya tambahan, tetapi tidak mahal. Harganya mungkin hanya beberapa ribu perak," ucap Erick dalam video conference, Kamis (27/8).

Dia menjelaskan, tes menggunakan laser ini akurasinya lebih tinggi dari rapid test, yakni mencapai 90 persen.

Namun, tes tersebut tak bisa disebut dengan polymerase chain reaction (PCR) test.

"Mirip rapid test, tetapi akurasinya lebih tinggi. Namun apakah masuk kategori PCR test? Tidak. Tetap rapid test," ujar Erick.

Saat ini, Indonesia melalui PT Kimia Farma (Persero) Tbk sedang bekerja sama dengan salah satu perusahaan teknologi kesehatan milik UEA, yakni G24.

Erick bersama Menteri Luar Negeri Retno Marsudi baru saja melakukan pertemuan dengan perusahaan tersebut.

"Ini sedang dijajaki, saya rasa kepentingan hal seperti ini harus diprioritaskan untuk masyarakat yang sangat membutuhkan. Kami harus menjaga ekonomi, jangan jadi (semua) mahal," tutur Erick.

Dia menambahkan, mesin pendeteksi virus corona dengan laser sudah digunakan di Abu Dhabi.

Negara itu sudah memasang 46 mesin pendeteksi virus corona dengan laser.

"Perjalanan Dubai ke Abu Dhabi sudah memasang 46 mesin. Jadi, semua yang masuk ke Abu Dhabi dari Dubai harus masuk pakai mesin," jelas Erick.

Di sisi lain, mencari alat kesehatan kini bisa dilakukan dengan lebih mudah.

Setelah peluncuran marketplace toko kesehatan sehatq beberapa waktu yang lalu, marketplace digital ini dibuat khusus menyediakan alat-alat kesehatan dan laboratorium.

SehatQ.Com diharapkan bisa membantu pemerintah dalam pengadaan alat-alat kesehatan dan laboratorium barang dan jasa yang dibutuhkan rumah sakit, khususnya rumah sakit swasta di seluruh Indonesia.

Produk-produk alat kesehatan yang ditawarkan di marketplace ini dijamin kewajarannya dari segi fungsi, kualitas, dan harga.

“Saat ini kami sudah bekerja sama dengan ratusan apotek, puluhan merek alat kesehatan ternama agar masyarakat makin mudah untuk melakukan rapid test,” kata pendiri SehatQ Linda Wijaya.

Bisnis alat kesehatan, kata Linda, adalah bisnis yang diatur dengan banyak regulasi karena terkait dengan kesehatan dan jiwa manusia.

BACA JUGATrump International Hotel Bangkrut Akibat Pandemi Corona

Di sisi lain, pengadaan alat-alat kesehatan di rumah sakit atau fasilitas kesehatan yang dilakukan secara manual, cukup rentan untuk terjadinya praktik bisnis yang tidak sehat.

“Marketplace SehatQ ini juga bertujuan untuk mereduksi kemungkinan-kemungkinan terjadinya praktik bisnis yang tidak sehat dalam pengadaan alat-alat kesehatan,” kata Linda. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ragil Ugeng

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co