Yosi Project Pop Buka Suara Soal Tudingan Jadi Ketua Influencer

31 Agustus 2020 02:15

GenPI.co - Yosi Project Pop akhirnya buka suara terkait tudingan merekrut influencer untuk mendukung pro pemerintah. Pemilik nama lengkap Herman Josis Mokalu ini menegaskan bahwa dirinya hanya sebatas memberikan pelatihan menjadi konten kreator melalui program "School of Influencer".

Menurut Yosi, ada kesalahpahaman yang terjadi di tengah masyarakat menanggapi pernyataan itu. Yosi tak menampik bahwa dirinya merupakan Ketua Siberkreasi, yang merupakan sebuah gerakan nasional literasi digital.

BACA JUGA: Ini Dia Nama dan Logo Partai Baru Amien Rais

"Sebenarnya Prof. Henri mau menjawab dari situ, tapi ya bungkusan judul clickbait dan beberapa media abal-abal memperuncing semua suasananya," kata Yosi, Minggu (30/8).

Yosi mengatakan bahwa Siberkreasi adalah sebuah program yang bertujuan memberikan edukasi mengenai literasi digital kepada masyarakat di seluruh Indonesia.

"Nah, School of Influencer itu kita adakan dari 2018. Kita menuju ke daerah di mana di daerah itu banyak konten kreator lokal atau orang yang mau jadi konten kreator yang masih mempertanyakan skill digital tuh kayak gimana, buat konten tuh kayak gimana, nge-vlog tuh kayak gimana," sambung Yosi.

Personel grup musik Project Pop itu membantah bahwa program tersebut mengarahkan masyarakat menjadi influencer pro pemerintah.

"Sebenarnya dari dua sisi itu sudah menjelaskan kalau misalnya orang-orang ini mau beragenda apa. Mengkritisi pemerintah sih saya setuju nggak masalah, dalam hal ini kan pemerintah harus selalu dijaga kerjanya," tegas dia.

"Cuma memang kalau dalam posisi oposan mengkritisi, mungkin agendanya udah berbeda. Tapi kalau misalnya mau masuk dari Siberkreasi salah sasaran karena semua serba terbuka. Di situ sudah bisa dilihat anggaran yang masuk berapa, dan larinya ke mana," papar Yosi.

Yosi tak habis pikir dengan tudingan anggaran influencer yang mencapai Rp 90 miliar. Sebab anggaran yang diberikan selama menjalankan program Siberkreasi tak sebesar itu.

"Itu boro-boro Rp 90 M. Kita untuk 14 kegiatan di lima kota itu budgetnya Rp1,6 M. That's it. Terus para pekerja di Siberkreasi tidak ada yang digaji," ungkapnya.

BACA JUGA: 4 Kegiatan Sederhana Agar Tubuh Wanita Aduhai

"Ada kan yang bilang harus kerahkan KPK untuk periksa rekening saya, ya silahkan. Paling saya malu dikit karena ada kasbon juga sama manajer sekali-kali," kata Yosi. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahaya

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co