Situs Likuefaksi di Palu Akan Dijadikan Tempat Wisata

13 Februari 2019 07:54

Seluruh lokasi likuifaksi yang terbentuk akibat gempa bumi di Kota Palu dan Kabupaten Sigi akan dijadikan lokasi wisata oleh pemerintah setempat. Hal itu dikatakan anggota DPRD Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), Matindas J Rumambi.

“Sebelumnya kawasan tersebut sangat padat penduduk. Setelah bencana tidak ada lagi yang boleh membangun rumah di sana, dan kawasan tersebut akan dijadikan tempat wisata," kata Matindas seperti yang dikutip dari Antara pada Senin (11/2).

Baca juga: Inilah Geliat Ekonomi Pantai Talise Kota Palu Pascatsunami

Matindas meminta masyarakat tidak memaksakan diri kembali membangun rumah di atas lokasi eks likuefaksi tersebut. Sementara itu pemerintah telah menyiapkan hunian sementara (Huntara) sambil menunggu pembangunan hunian tetap (Huntap) bagi warga korban likuefaksi. Lokasi Huntara itu berada di kawasan Duyu dan Kelurahan Tondo.

Sebagai langkah pertama dalam merehabilitasi lokasi likuifaksi, pemerintah melakukan waterbombing atau pengeboman material disinfektan ke daerah-daerah eks likuefaksi untuk menghentikan penyebaran penyakit. Meski demikian, hingga kini konsep kawasan wisata yang akan dibangun di lokasi eks likuefaksi belum diketahui pasti.

Likuefaksi merupakan fenomena yang terjadi ketika tanah yang jenuh atau agak jenuh kehilangan kekuatan dan kekakuan akibat adanya tegangan, seperti getaran gempa bumi. Lokasi eks likuefaksi akibat gempa bumi di Palu diantaranya terdapat di Balaroa, Petobo, Jono Oge dan Sibalaya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahaya Reporter: Yasserina Rawie

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co