AP II Manfaatkan Matahari Jadi Sumber Listrik via PLTS di Soetta

25 September 2020 04:48

GenPI.co - Inovasi yang dilakukan PT Angkasa Pura II di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, makin banyak.

Terobosan terbaru ialah PT AP II menerapkan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Gedung Airport Operation Control Center (AOCC) Bandara Soetta.

BACA JUGA: Penting! Daftar Lengkap Ketentuan di Bandara AP II saat PSBB

Saat ini PLTS tersebut masih dalam tahap uji coba. Menurut rencana, PLTS akan beroperasi secara penuh pada 1 Oktober 2020.

Sebanyak 720 solar panel system dengan photovoltaics berkapasitas maksimal 241 kilo watt per peak (kWp) dipasang di atap gedung.

Panel-panel tersebut berguna untuk mengalirkan listrik ke peralatan-peralatan canggih di fasilitas AOCC. 

Gedung AOCC sendiri merupakan salah satu fasilitas yang sangat vital di kawasan Bandara Soekarno-Hatta.

Gedung itu adalah pos komando terintegrasi guna memastikan kelancaran operasional Soekarno-Hatta.

Personelnya berasal dari PT Angkasa Pura II selaku pengelola bandara, airline operator, air navigation, serta authorities, seperti karantina, bea dan cukai, imigrasi, kepolisan, dan sebagainya.

“PLTS sebagai sumber energi di gedung AOCC ini merupakan pintu masuk bagi energi baru terbarukan untuk lebih digunakan di bandara-bandara perseroan,” kata President Director PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin, Kamis (24/9).

Dia menambahkan, pengoperasian PLTS merupakan upaya perseroan dalam menerapkan konsep green airport di Bandara Soekarno-Hatta.

BACA JUGANaik Terus! Agustus, Penumpang di 19 Bandara AP II Tembus 2 Juta

Awaluddin menjelaskan, energi baru dan terbarukan (EBT) sudah selayaknya mendapat tempat di sektor kebandarudaraan nasional.

Nah, PT Angkasa Pura II memulainya di Soekarno-Hatta yang merupakan bandara terbesar di Indonesia.

PT AP II berharap bandara-bandara lain juga mengadopsi penggunaan EBT melalui PLTS.

“Konsep pengembangan PLTS di lingkungan PT Angkasa Pura II ialah guna melengkapi kebutuhan suplai listrik dari PLN,” jelas Awaluddin.

Pengoperasian PLTS di kawasan Bandara Soekarno-Hatta juga sejalan dengan upaya Kementerian BUMN dalam percepatan pengembangan dan pemanfaatan energi surya di BUMN.

“Kami akan membahas mengenai kemungkinan pemanfaatan energi surya di bandara-bandara lain di bawah pengelolaan PT Angkasa Pura II,” ungkap Awaluddin.

Sementara itu, Director of Engineering PT Angkasa Pura II Agus Wialdi mengatakan, pengoperasian PLTS merupakan upaya menerapkan konsep green airport di Bandara Soekarno-Hatta.

“PLTS ini merupakan upaya dalam menerapkan konsep Green Airport dengan menggunakan energi baru terbarukan sekaligus dapat membuat bandara beroperasi lebih efisien,” jelas Agus.

PLTS di Gedung AOCC sendiri dibangun PT Bukit Asam Tbk (PTBA) yang menggandeng anak usaha PT LEN Industri, yakni PT Surya Energi Indotama.

Direktur Utama Bukit Asam Arviyan Arivin mengatakan, PLTS itu merupakan wujud dan komitmen sinergi BUMN dalam pengembangan energi baru dan terbarukan.

"Kami harap kerja sama dan sinergi seperti ini bisa terus terjalin dan ditingkatkan ke depannya,” kata dia.

PT Angkasa Pura II dan stakeholder lainnya berkomitmen menerapkan konsep Green Airport di Bandara Soekarno-Hatta.

Komitmen itu salah satunya ditunjukkan dengan pengoperasian taksi listrik oleh Blue Bird dan Grab.

Selain itu, ada juga kereta listrik yakni kereta bandara dan skytrain yang menghubungkan terminal-terminal, serta peralatan-peralatan berbasis listrik lainnya.

Adapun terminal 4 yang akan dibangun di Bandara Soekarno-Hatta bakal mengusung konsep smart airport dengan advanced technology.

BACA JUGAIstimewa, 5 Anak Usaha AP II Raih Pendapatan Rp 1,3 Triliun

Terminal itu nantinya akan menerapkan smart mobility, smart security, dan smart environment yang makin mempertegas konsep green airport. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ragil Ugeng

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co