Mantan Danjen Kopassus Skakmat Gatot Nurmantyo, Telak Pol

21 Oktober 2020 18:20

GenPI.co - Klaim mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo yang menyebut tingkat testing covid-19 di Indonesia terendah di dunia mendapat bantahan telak.

Tidak tanggung-tanggung, bantahan datang dari Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Letnan Jenderal Doni Monardo.

BACA JUGA: Gatot Nurmantyo Tidak Takut Ditangkap Polisi

Kepala Satuan Tugas (Satgas) Penangangan Covid-19 itu menjelaskan, angka testing corona di Indonesia sudah berada di atas 82 persen.

Menurut Doni, angka tersebut sudah sesuai yang ditentukan World Health Organization (WHO).

Doni menjelaskan, beberapa menteri dan pimpinan lembaga mendapat tugas dari Presiden Joko Widodo alias Jokowi untuk meningkatkan kemampuan testing, treatment, dan tracing (3T).

"Apa yang disampaikan Pak Gatot tentang testing yang menurut beliau tadi termasuk terendah di dunia menurut saya keliru," kata Doni, Selasa (20/10).

Menurut Doni, angka testing di Indonesia jauh lebih tinggi dibandingkan beberapa negara lain.

"Masih banyak negara yang berada di bawah kemampuan kita dalam testing harian,” sambung Doni.

Meskipun demikian, Doni mengakui pemerataan angka testing di Indonesia belum maksimal.

Doni mengatakan, masih ada provinsi dengan tingkat kemampuan yang sangat tinggi dan di bawah standar.

BACA JUGA: Misteri Gatot Nurmantyo Melempem, Rocky Gerung Meraung!

"Inilah tugas kami semua untuk memastikan adanya pemerataan testing di seluruh wilayah nasional kita," ujar mantan Danjen Kopassus TNI AD itu.

Dia menambahkan, laboratorium yang berfungsi pada awal kasus virus corona (covid-19) muncul di Indonesia cuma satu, yakni Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Balitbangkes Kemenkes).

Namun, sambung Doni, dirinya dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto diberi tigas meningkatkan jumlah laboratorium.

“Alhamdulillah sampai hari ini jumlah laboratorium sudah mencapai 370," kata Doni.

Doni mengakui mengendalikan dan mengolah laboratorium sangat tidak mudah.

Sebab, jumlah petugas terbatas. Selain itu, pemerintah harus meningkatkan pelatihan.

Di tengah berbagai kendala itu, rata-rata testing covid-19 di Indonesia per hari di atas 40 ribu spesimen.

BACA JUGAAktivis KAMI Ditangkapi, Klaim Gatot Nurmantyo Bikin Ngeri

Doni bahkan menyebut pernah ada beberapa kali rata-rata testing di Indonesia lebih dari 50 ribu specimen.

"Tentu ini harus diberikan acungan jempol pada petugas lab yang sudah bekerja keras," kata Doni. (boy/jpnn)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ragil Ugeng

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co