Luhut Beber Kelemahan Indonesia Walau Punya SDA Melimpah

29 November 2020 12:10

GenPI.co - Ketidakseimbangan jumlah kekayaan sumber daya alam (SDA) dan tenaga ahli yang mampu mengolahnya membuat Indonesia merugi.

Hal itu dikatakan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Hal itu dikatakannya saat menjadi narasumber di webinar PPI Tiongkok Berkabar, Jumat (27/11).

BACA JUGA: Di Hari AntiKorupsi 2019 Edhy Prabowo Mencuit Begini, Ternyata….

Ia melanjutkan, selama ini Indonesia hanya mengandalkan ekspor bahan mentah saja sebagai hasil tambang. 

Walaupun jumlahnya melimpah, tapi jika bahan-bahan tersebut diolah, nilai jualnya akan lebih tinggi.

“Raw material di Indonesia ini sangat banyak, bahkan kita mampu menjadi pemain inti dalam industri baterai lithium,” beber Luhut..

Salah satu cara untuk meningkatkan ekspor bahan jadi adalah memperbaiki kualitas pendidikan politeknik.

“Pendidikan ini harus diperbaiki, karena selama berpuluh tahun kita kurang memperhatikan kualitas pendidikan politeknik,” tegas Luhut 

Sebelumnya, Indonesia hanya fokus pada pengolahan nikel menjadi stainless steel saja. Namun, saat ini Indonesia mampu mengolah nikel menjadi komponen baterai lithium.

Sayangnya, sumber daya manusia Indonesia belum terserap dengan baik dalam industri ini.

“Kita belum bisa memanfaatkan tenaga kerja Indonesia sebanyak 100 persen. Kita belum punya pengetahuan dan teknologinya,” ujar dia.

BACA JUGA: Halangi Satgas Covid-19, Siap-siap Kena Sanksi

Luhut menambahkan bahwa Indonesia harus mampu melakukan praktik bertahap, bertingkat, dan berlanjut dalam industri pengolahan tambang.

Program hilirisasi industri tambang yang saat ini fokus pada nikel mampu meningkatkan ekspor besi dan baja tiap tahunnya.

Pada 2020, ekspor besi baja Indonesia akan mencapai sekitar 10 milyar dolar Amerika Serikat. Angka ini bahkan mengalahkan ekspor kendaraan roda dua dan empat.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co