GenPI.co - Kunci utama UMKM agar bisa bertahan adalah memiliki kemampuan untuk merespons perubahan tren yang terjadi selama pandemi.
Hal itu dikemukakan oleh Digital & Growth Consultant Jonathan End pada Webinar “Perempuan Pelaku UMKM: Berkembang dengan Memanfaatkan Teknologi Digital” pada Jumat (18/12).
BACA JUGA: Pelajar dan UMKM Bisa Memanfaatkan 6.267 Titik Akses JakWIFI
Menurut Jonathan, Sejak pandemi mulai merebak, terjadi perubahan pola belanja di masyarakat, yaitu dari belanja offline ke online.
“Untuk itu, agar tetap dapat menjangkau konsumennya, UMKM perlu melakukan transformasi ke bisnis digital,” ujar Jonathan.
Kemudian, dikatakan Jonathan, memiliki business mindset dan kreativitas menjadi faktor lain yang tidak kalah penting untuk menghadapi ancaman gulung tikar.
Menurutnya, persaingan bisnis online membuat pelaku UMKM harus siap bersaing secara global. Mereka tidak lagi fokus menghadapi pasar di wilayahnya sendiri.
BACA JUGA: Atasi Gonjang-ganjing Pandemi, Stimulus UMKM Ini Dinilai Efektif
Kendati begitu, di saat yang sama pangsa pasar untuk produk-produk UMKM juga semakin luas.
“Secara statistik 64 persen orang Indonesia sudah menggunakan internet, dengan durasi rata-rata 8 jam dan setengahnya ada di media sosial,” kata dia.
Kemudian, kata Jonathan, transformasi UMKM ke digital juga perlu dibarengi dengan pengetahuan tentang digital marketing.
“Seperti penggunaan digital marketing atau search engine agar nama produk muncul jadi rekomendasi utama di Google,” kata dia. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News