'Perang' di Tugu Pahlawan, Warga malah Mendekat

11 Maret 2019 08:14

Kawasan Tugu Pahlawan berubah menjadi area perang pada Minggu (10/3). Rententan bunyi senjata sililih diiringi ledakan bertalu-talu. Asap membumbung di angkasa. Teriakan-teriakan pun membahana di bawah desingan peluru. Korban  berjatuhan.

Ini bukanlah perang betulan. Aksi  tersbut adalah sebuah drama treatikal yang mengisahkan mengisahkan perjuangan arek-arek Suroboyo mengusir para penjajah. Tak ayal, pertunjukkan itu jadi magnet bagi pengunjung. Mereka beramai-ramai menonton aksi tembak-tembakan itu sambil mengarahkan kamera ponsel untuk mengabadikan momen.

Pertunjukan drama teatrikal itu bertemakan Pertempuran Soerabaia fase 1 (perang 3 hari).  Perang tiga hari sendiri merupakan wujud resolusi Jihad yang didengungkan pada 22 Oktober 1945, oleh Nahdlatul Ulama sebagai kewajiban umat Islam sebagai upaya mempertahankan NKRI dari pencaplokan sekutu.

Drama teatrikal ini diperankan oleh para punggawa dari komunitas Roode Brug Soerabaia dengan berkolaborasi Arek Kedung Klinter sukses memacu sorak sorai penonton. Komunitas Roode Brug Soerabaia sendiri merupakan komunitas pecinta sejarah yang terdapat di Kota Pahlawan ini.

Drama treatikal Pertempuran Soerabaia fase 1, di Tugu Pahlawan, Surabaya. (Foto: dok Museum Tugu Pahlawan)

Satrio Sudarso Wakil Ketua Komunitas Roodebrug Soerabaia mengatakan, pertunjukan drama teatrikal Ini merupakan program dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surabaya yang rutin 22 kali setahun atau gampangannya 2 minggu sekali. Selain Roodebrug Soerabaia, juga ada Surabaya Historical Community (SHC) yang menggelar drama teatrikal serupa.

Setiap kali tampil, biasanya terdapat dua sesi yang bisa dinikmati pengunjung yaitu pukul 08.00 WIB dan pukul 09.00 WIB dengan rentang waktu sekali tampil adalah 30 menit. Biasanya, jumlah pemain teater yang diterjunkan ada 20 hingga 40 orang.

“Tentunya kita ingin mengenalkan sejarah kepada generasi muda. Selain itu dengan adanya kegiatan rutin Drama ini bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan ang berkunjung ke Surabaya,” pungkasnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co