Kagum! Tjutju Widjaja Bergelar Doktor dari ITB di Usia 79 Tahun

25 Desember 2020 11:50

GenPI.co - Age is just a number. Ungkapan itu sepertinya menggambarkan semangat Tjutju Widjaja, mahasiswa pascasarjana Ilmu Seni Rupa dan Desain FSRD ITB, yang berhasil memperoleh gelar doktoral pada usianya yang ke-79 tahun. 

Tjutju meraih gelar doktor pada Kamis, (10/12/2020). Ia merupakan seniman di bidang seni lukis dan kaligrafi dari Kota Bandung.

Saat ini, Tjutju merupakan salah satu Dosen Luar Biasa Universitas Kristen Maranatha, Kota Bandung.

Tjutju membuktikan bahwa usia lanjut tidak menjadi halangan untuk terus mengejar ilmu.

Pada usia 67 tahun, Tjutju memperoleh gelar sarjana di bidang seni lukis dari Universitas Kristen Maranatha dan melanjutkan pendidikan magister dan doktoralnya di ITB pada tahun 2010 dan 2017.

Ibu 6 anak ini mengangkat tema disertasi berjudul Representasi Feminisme Kelenteng Perempuan dan Zhai Ji (Pendeta Perempuan) di Bandung.

Dibimbing oleh Prof. Dr. Setiawan Sabana MFA; Dr. Ira Adriati, M.Sn. serta Prof. Dr. Rudy Harjanto (Univ. Prof.Dr. Moestopo).

Sidang terbuka doktoral Tjutju Widjaja juga dihadiri oleh Prof. Dr. Yasraf Amir Piliang, MA. sebagai Ketua Sidang dan tiga penguji lainnya yaitu Dr. Andryanto Rikrik Kusmara, M.Sn., Dr. Nurdian Ichsan serta Dr. Ariessa Pandanwangi (Univ. Kristen Maranatha).

Tema disertasi Tjutju menjelaskan tentang kelenteng perempuan, Zhai Ji (pendeta perempuan), Buddhisme.

“Sewaktu saya kecil, saya memiliki kenangan mengunjungi kelenteng perempuan dan terdapat pendeta perempuan atau Zhai Ji," ujarnya.

Menurut Tjutju, Zhai Ji merupakan perempuan terpinggirkan namun tetap bisa menjadi manusia yang bermanfaat untuk kegiatan spiritual, sosial, dan pendidikan kaum perempuan yang terpinggirkan.

Selain itu, kelenteng perempuan menjadi tempat berlindung bagi perempuan yang bermasalah di rumah tangga maupun tempat bernaung anak-anak perempuan yang dibuang oleh keluarganya.

"Kehidupan Zhai Ji dan keberadaan kelenteng perempuan memberikan inspirasi saya untuk membuat seni rupa,” jelasnya.

Tak hanya itu, disertasi yang digarap oleh Tjutju memiliki tujuan untuk mengapresiasi dan memberikan visualisasi kehidupan dan kontribusi Zhai Ji melalui karya seni supaya masyarakat dapat menghargai keberadaan Zhai Ji melalui karya seni.

Proses penciptaan karya seni periode ke-1 yang dilakukan oleh Tjutju berlandaskan hasil penelitiannya terhadap artefak sebagai nilai seni dan kehidupan Zhai Ji sebagai nilai budaya.

“Penelitian tersebut dilakukan di sebuah kelenteng di Kota Bandung. Hasil penelitian tersebut dielaborasikan dengan teori estetika feminis,” ujarnya.

Alhasil, Tjutju dapat menghasilkan lukisan yang berjudul “Guan Yin” dengan ukuran 70x90 cm serta lukisan lainnya pada tahun  2018. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co