Tahu dan Tempe Langka, Politikus PKS: Kemendag ke Mana?

04 Januari 2021 15:25

GenPI.co - Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Rafli Kande meminta Kementerian Perdagangan meredam keresahan konsumen terkait hilangnya stok tahu dan tempe di lapak pedagang belakangan ini.

Menurut Rafli, kondisi ini dikhawatirkan berimbas meluas ke berbagai daerah. 

BACA JUGA: Soal Impor Vaksin Covid-19, Fraksi PKS Beri Kritik Menohok

Ketiadaan tahu dan tempe di pasaran merupakan imbas dari bentuk protes terhadap kenaikan harga kedelai dari Rp 7.200 menjadi Rp 9.200 per kilogram.

Ia menegaskan, Kementerian Perdagangan harus mampu mengatasi hal ini.

"Ke mana Kemendag? Jangan dianggap remeh-temeh persoalan ini. Keluhan dari perajin kedelai harus disikapi dengan langkah-langkah cepat. Konsumen sudah gelisah,” katanya, Minggu (3/01/2021).

Menurut dia, sejak komoditas berbahan baku kacang kedelai hilang dari pasaran, banyak pedagang beralih menjual kentang goreng dan sayuran.

“Masyarakat tentu berharap produsen kembali memasok tahu dan tempe. Penggemar makanan tersebut cukup tinggi di warung. Namanya orang Indonesia kan favoritnya tahu tempe,” terangnya.

Rafli pun meminta kepada produsen untuk harga tahu tempe bisa stabil.

BACA JUGA: Pede Capres Kader Sendiri, PKS Sentil Partai Lain Sibuk Koalisi

“Walaupun harganya naik, yang penting ada. Yang penting naiknya terjangkau,” jelasnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah Reporter: Andi Ristanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co