Bidik Milenial, Garut Terapkan Tourism 4.0

GenPI.co- Sederet foto kalangan milenial yang tengah berada di Pantai Sayang Heulang, Garut, Jawa Barat terlihat di laman pencarian Google. Hal itu  menjadi gambaran bahwa eksis di media sosial saat berada di destinasi pariwisata merupakan hal penting bagi kalangan muda saat ini. 

Hal sama juga terjadi saat kalangan milenial berada di destinasi wisata lainnya di Garut, Jawa Barat.

Tidak mengherankan jika pemerintah bersama pemangku kepentingan setempat, memberi prioritas pengembangan destinasi lewat penerapan Tourism 4.0.

Garut yang sering disebut sebagai Swiss van Java itu segera mengaplikasikan formulasi tersebut. Pangsa pasarnya kalangan milenial. Kemasannya akan mengekplorasi rasa kekinian dengan kolaborasi teknologi digital.

Belum lama ini, tepatnya pada Minggu (17/3), Garut mendapat bimbingan teknis (Bimtek) strategi pemasaran pariwisata di era 4.0, bertempat di Hotel Fave. 

Ada tiga 3 narasumber dihadirkan dalam perhelatan tersebut, yaitu Hariyanto (Asisten Deputi Strategi dan Komunikasi I, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I, Kementerian pariwisata), Budi Gan Gan Gumilar (Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Garut), dan Ferdiansyah (anggota Komisi X DPR RI)

“Sama seperti wilayah lainnya di Jawa Barat, pariwista Garut sudah mulai bergeser ke 4.0. Hasilnya tentu bisa dilihat dalam beberapa waktu ke depan,” kata Hariyanto.

Seperti diketahui Tourism 4.0 diyakini bisa mengerek potensi wisata. Konsep yang didopsi smart destination dengan penerapan teknologi digital berupa big data, open data, mobile apps, free WiFi, geolocation systems, QR code, dan videomapping/holography techniques. 

Penerapan Tourism 4.0 ini sesuai dengan kondisi pasar saat ini. Mengacu data BPS 2016, slot 50% dari inbound traveler adalah kelompok milenial.

“Langkah terbaik sudah dilakukan Garut. Untuk menerapkan Tourism 4.0 dimulai dengan soft aspect. Artinya, sumber daya manusianya dahulu yang dikuatkan. Untuk upgrade dari hard aspect bisa dilakukan bertahap,” ujar Menteri Pariwisata Arief Yahya.