GenPI.co - Ketua Umum Forum Guru Honorer Bersertifikasi Sekolah Negeri (FGHBSN) Nasional Rizki Safari Rakhmat buka-bukan soal kekhawatiran yang selama ini dirasakan para guru honorer.
Ia mengemukakan selama ini guru honorer mengisi kekosongan guru yang ada di berbagai wilayah di Tanah Air.
BACA JUGA: Beri Kesempatan Guru Honorer Seleksi PPPK: DPR Kecewa, Kenapa?
Namun, ujarnya, jika ada guru aparatur sipil negara (ASN) yang kemudian ditempatkan di sekolah, guru honorer menjadi khawatir posisinya tergeser.
Rizki mengatakan, guru honorer ingin melaksanakan tugas sebagai pendidik profesional dengan tenang atas kejelasan statusnya.
Sehingga tak perlu cemas memikirkan tahun depan harus siap-siap cari sekolah lain, jika ada guru ASN yang ditempatkan di sekolahnya.
Padahal dalam soal kemampuan, guru honorer bersaing dengan guru ASN.
Kemampuan soft skill para guru honorer dikembangkan melalui pengabdian dan pengalaman guru honorer.
Selain itu ada juga di antara mereka yang sudah mengikuti proses sertifikasi guru dalam jabatan/prajabatan.
BACA JUGA: Nasib Guru: Usai Lama jadi Honorer Kini Karyawan Kontrak? OMG
Dengan adanya seleksi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) untuk merekrut 1 juta guru ASN, diharapkan menuntaskan kekhawatiran posisi guru honorer.
Karena itu, ia tidak setuju jika guru honorer diadu dengan lulusan pendidikan profesi guru (PPG) yang belum pernah mengajar, pada seleksi PPPK.
“Alangkah bijaksana jika pemerintah tahun ini memberikan prioritas rekrutmen PPPK kepada guru honorer," kata Rizki belum lama ini.
Seperti diketahui, dari Data dari Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyebutkan, jumlah guru honorer sekolah 728.461 dari total tenaga kependidikan sebanyak 3.357.935 orang. (*/JPNN)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News