GenPI.co - TNI Angkatan Laut (AL) mengirimkan KRI Rigel 933 untuk melakukan pemetaan badan pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak, yang jatuh pada Sabtu (9/1) kemarin.
KRI Rigel 933 dioperasikan di perairan pulau Laki yang diperkirakan sebagai lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air.
BACA JUGA: Pasukan Elite TNI Bergerak, Bantu Cari Pesawat Sriwijaya Air
Dalam siaran pers dari Dinas Penerangan Angkatan Laut, dijelaskan bahwa KRI Rigel 933 akan menggunakan High Precision Acoustic Positioning, dengan frekuensi yang sama dengan black box pesawat.
“KRI Rigel 933 akan menggunakan High Precision Acoustic Positioning (Hipap) dengan Frekuensi A dan B, frekuensi itu seperti yang ada di black box,” tulis keterangan dari Dinas Penerangan Angkatan Laut (9/1).
KRI Rigel 933 merupakan kapal jenis Multi Purpose Research Vessel (MPRV) dengan peralatan survei canggih di antaranya Side Scan Sonar, Automatic Weather Station, serta Gravity Cores.
KRI Rigel 933 juga dilengkapi Boat Sounding (SV) yang dilengkapi dengan peralatan setara yang diharapkan mampu melakukan pencarian serpihan badan pesawat di dekat pantai.
Selain itu, TNI AL juga mengerahkan melibatkan beberapa KRI dari Jajaran Koarmada I dan Lantamal III untuk membantu melaksanakan SAR.
KRI yang digerakkan yakni, KRI Teluk Gili Manuk (onboard Tim Kopaska), KRI Kurau, KRI Parang, KRI Teluk Cirebon, KRI Tjiptadi, KRI Cucut -866, KRI Tengiri.
Lokasi perkiraaan tempat jatuhnya pesawat di perairan Pulau Laki dan Pulau Lancang Kecil menurut laporan Pusat Hidro Oseanografi TNI AL diduga berada di 05 - 57' 53.3" S / 106 - 34' 34.8 E.
BACA JUGA: Sriwijaya Air SJ 182 Jatuh, KNKT Cari Black Box dan Investigasi
Jarak lokasi tersebut dari Pulau Laki 3.4 Nm dan Pulau Lancang Kecil 1.8 Nm serta Tanjung Kait 3.7 Nm.
Sementara, kedalaman rata-rata antara 10 sampai 20 meter dengan dasar laut Lumpur Pasir. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News