GenPI.co - Pemerintah mengakui masih kekurangan guru yang mengajar di sekolah negeri.
Hal itu dikemukakan oleh Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Iwan Syahril.
BACA JUGA: Update Seleksi PPPK Guru 2021: Jadwal, Persyaratan, Tahapannya
Ia mengungkapkan hal tersebut saat temu virtual dengan PGRI Jawa Tengah yang diunggah di YouTube PGRI Provinsi Jawa Tengah, Minggu (31/1/2021).
“Perhitungan kami dari 2,2 juta guru yang dibutuhkan di sekolah negeri, baru terisi 50 persen,” kata Iwan Syahril.
Salah satu penyebabnya, ujar dia, sempat adanya ketidaksesuian antara kebutuhan dan pengadaan guru.
“Ketika ada guru pensiun, tidak langsung diganti,” ujar Iwan.
Kekurangan tersebut, kemudian diisi oleh para guru honorer.
BACA JUGA: Kabar Gembira! Tendik Honorer Jadi ASN, Dirjen GTK Jelaskan Ini
“Kami memerlukan guru di sekolah negeri (yatu) guru ASN, sehigga mereka bisa mengabdikan dirinya dengan baik, dengan status jelas dan kesejahteraan yang baik,” bebernya.
Kekurangan ini akan dipasok dari seleksi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) untuk merekrut 1 juta guru.
Seleksi tersebut terbuka bagi para guru honorer.
Seperti diketahui aparatur sipil negara (ASN) terdiri dari pegawai negeri sipil (PNS) dan PPPK.
Hak dan kewajiban PNS dan PPPK sama, hanya saja PPPK masa kerjanya diperbarui dan tidak memiliki jaminan pensiun. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News