GenPI.co - Raditya Dika dikenal sebagai penulis yang suka membuat judul buku dengan nama-nama hewan. Salah satunya ialah Ubur-Ubur Lembur.
Buku karyanya itu menceritakan tentang kumpulan kisah nyata dengan berbagai tema. Mulai dari pertemanan, percintaan, karier, hingga masa kecilnya.
BACA JUGA: Amarah Max Sopacua Dituduh Terlibat Kudeta Demokrat
Namun, di dalam novel ini, Raditya Dika menuliskan masalah pendewasaan yang sedang dialami. Pembaca akan mengetahui perubahan karakter penulis yang menginjak usia dewasa.
Jika dilihat dari covernya menggunakan ilustrasi ubur-ubur yang berwajah Raditya Dika, buku tersebut memang sangat menghibur pembacanya karena cara penuturannya yang lucu.
Namun, penulis tetap meninggalkan pesan kepada pembaca. Salah satunya sebuah perbedaan antara cowok dan cewek ketika putus cinta.
Di dalam buku tersebut dijelaskan memiliki cara yang berbeda dalam menghadapi teman yang sedang putus cinta.
Dari penggalan kisah tersebut, ada sebuah pesan yang terkandung, yakni senantiasa untuk memahami satu sama lain, bukan meninggikan egonya masing-masing.
Pria dan wanita juga memiliki pandangan yang berbeda-beda, bukan hanya dalam menghadapi kawan yang patah hati saja, tetapi juga dalam hal yang mereka alami sendiri.
BACA JUGA: Nasdem Skakmat Demokrat, Jleb Banget
Sementara itu kekurangan dari buku ini adalah tidak bisa dikonsumsi oleh semua umur. Sebab, kata humornya banyak yang kurang senonoh dan belum pantas diketahui oleh anak dibawah umur seperti percintaan.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News