GenPI.co - Belum lama ini masyarakat Jakarta dibuat resah dengan adanya pesan berantai menyatakan ibu kota bakal lockdown pada 12-15 Februari mendatang, tetapi tenyata kabar itu hoax.
Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Argo Yuwono menegaskan, pesan berantai terkait kabar lockdown total di Jakarta adalah palsu alias hoax.
BACA JUGA: Catat Nih, Jakarta Belum Lockdown Akhir Pekan
"Broadcast ini adalah tidak benar, broadcast ini adalah salah, dengan adanya broadcast yang tidak benar itu akan berdampak negatif bagi siapa saja," ujar Argo dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (5/2/2021).
Lebih lanjut, Argo menambahkan, dalam pesan berantai itu terdapat informasi lockdown Jakarta yang diputuskan oleh Presiden Jokowi dan menghimbau masyarakat untuk menyediakan bahan makanan selama kondisi tersebut.
Selain itu, berisikan informasi bahwa polisi tidak segan menangkap masyarakat yang keluar rumah untuk dilakukan Swab test.
BACA JUGA: Cerita Penumpang di Stasiun Pasar Senen Usai Gunakan GeNose C19
"Memang kontennya biasa saja, tapi isinya bisa bersifat menghasut membuat fitnah, dan kemudian hoax. Ini bisa menyasar emosi masyarakat dan kemudian menimbulkan opini negatif yang mengakibatkan kegaduhan di masyarakat dan diintegrasi bangsa," jelasnya.
Sebagai informasi, pelaku hoax bisa dijerat seperti pasal 28 ayat 1 UU 11/2008, tentang ITE. Ada pula KUHP pasal 14 ayat 1, 2, dan tiga dengan ancaman kurungan sampai 10 tahun.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News