GenPI.co - Tentunya kita rindu suasana berwisata sebelum pandemi covid-19, di mana semua destinasi menarik bisa kapan pun dikunjungi. Meskipun begitu, kamu bisa tetap berwisata di wilayah Tangerang lho.
Jika kamu hobi wisata budaya dan sedang berada di Tangerang, ada baiknya berkunjung ke Vihara Boen San Bio di Jalan Pasar Baru, Kranjaya, Tangerang.
BACA JUGA: Perayaan Imlek di Klenteng Petak Sembilan Diserbu Wisatawan
Kamu bisa mempelajari sejarah klenteng yang sudah ada sejak 1689 ini. Tempat peribadatan umat Budha ini dibangun pertama kali oleh pedagang asal Tiongkok bernama Lim Tau Koen.
Klenteng dibangun sebagai tempat untuk menempatkan patung Dewa Bumi (Kim Sin Khongco Hok Tek Tjeng Sin) yang dibawa pedagang tersebut dari Banten. Boen San Bio sendiri artinya kebajikan setinggi gunung.
Luas vihara ini, yaitu 4.650 meter persegi, awal mulanya klenteng dibangun dari bambu dan kayu, sementara untuk atapnya menggunakan daun rumbia.
Luasnya juga tidak sebesar sekarang, akan tetapi renovasi yang terus dilakukan membuat tempat itu besar.
Bahkan, klenteng ini diklaim sebagai cagar budaya Kota Tangerang dan memecahkan beberapa kali rekor Indonesia, salah satunya thian sin lo (tempat hio persembahyangan) terberat mencapai 4.888 kilogram di Indonesia.
Tidak hanya itu, hal yang menarik lainnya adanya petilasan seorang tokoh penyebar agama Islam di Jawa Barat, Raden Surya Kencana dan istrinya.
Dahulu petilasan itu berada di bagian depan, hanya saja saat ini dipindahkan ke dalam karena dampak pelebaran jalan.
BACA JUGA: Persiapan di Klenteng Tay Kak Sie, 7 Tandu Raksasa Siap Diarak
Tempat ibadah umat Budha ini tidak hanya untuk sembahyang bagi kepercayaannya saja, melainkan pemeluk agama Islam sering datang ke dalam untuk berziarah di petilasan Raden Surya Kencana.
Di sini begitu toleransi, buktinya Yayasan Vihara Nimmala itu selalu mengadakan syukuran setiap hari besar agama Islam. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News