GenPI.co - Kapal Roll On-Roll Off (RoRo) dengan Rute Dumai-Malaka ditargetkan bakal beroperasi pada akhir 2019. Hal ini merupakan komitmen Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dalam mewujudkan konektivitas antar negara, khususnya di Asia Tenggara.
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Arif Toha. Ia mengataan itu dalam kapasitasnyasebagai Ketua Delegasi Indonesia pada pertemuan 3rd Task Force Melaka-Dumai RoRo Ferry Operation Meeting yang digelar di Kuala Lumpur, Malaysia.
"Rute RoRo Dumai-Malaka ini merupakan pilot project untuk ASEAN Single Shipping Market (ASSM)," ujar Arif dalam keterangan tertulis, Kamis (4/4).
Ia menambahkan, RoRo Dumai-Malaka ini diharapkan dapat diimplementasikan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) antara Indonesia dan Malaysia pada akhir tahun ini.
“Persyaratan peraturan transportasi darat juga menjadi highlight pembahasan antara Indonesia dan Malaysia. Kedua negara sepakat untuk menyempurnakan aturan-aturan yang ada tentang transportasi darat di negara masing-masing,” imbuh Arief.
Hal itu ditanggapi positif oleh Ketua komunitas Generasi Pesona Indonesia (GenPI) Riau, Osvian Putra. Ia mengatakan, Dumai merupakan kawasan cross border tourism terletak di pantai timur pulau Sumatra. Dengan hadirnya RoRo-Dumai-Malaka, akan memberikan tren positif kepada sektor pariwisata.
“Di Dumai banyak terdapat hotel yang standarnya sudah memadai untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata. Didukung pula oleh banyaknya restoran, cafe, karaoke, spa dan lainnya yang menjadi amenitas utama bagi pengunjung,” kata Osvian Putra.
Selain itu, Dumai juga kerap dijadikan sebagai pintu masuk wisatawan keturunan Tionghoa saat mengikuti Calendar of Events Bakar Tongkang di Bagan Siapiapi, Rokan Hilir .
Dumai juga berhadapan langsung dengan pulau Rupat, kabupaten Bengkalis. Pulau itu merupakan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) oleh Kementerian Pariwisata, tercantum dalam Peraturan Presiden (PP) nomor 50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional.
“Kita punya program hot deal, kita punya program cross border tourism, kita punya GenPI yang siap menghebohkan media sosial dikawasan tersebut untuk promosi,” pungkas Osvian.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News