Tes PPPK Mendekat, Honorer Simak Info Baru dari Mendikbud Nadiem

GenPI.co - Pemerintah akan menyelenggarakan seleksi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).

Kabarnya seleksi PPPK yang akan merekrut guru aparatur sipil negara (ASN) terebut dilaksanakan Maret-April 2021.

BACA JUGA: Biar Joss dan Lulus Seleksi PPPK, Ada Kabar Baru dari Kemendikbud

Untuk 2021, Kemendikbud merancang rekrutmen guru ASN dan PPPK dengan kuota hampir satu juta orang. Nantinya, kuota itu akan disesuaikan dengan kebutuhan guru di masing-masing daerah.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim memberikan info terkini terkait seleksi PPPK yang akan diikuti para guru honorer dan lulusan pendidikan profesi guru (PPG).

“Seleksi ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, karena dilaksanakan secara daring. Selain itu, seleksi terbuka untuk semua guru honorer. Semuanya akan punya kesempatan untuk membuktikan kelayakannya untuk menjadi ASN,” ujar Nadiem, Rabu (3/3/2021).

BACA JUGA: Honorer Mau Tes PPPK? Pelajari Dulu Materi Belajar Calon Guru ASN

Sebagai bentuk dukungan seleksi tersebut, Kemendikbud menyediakan materi pembelajaran yang dapat diakses secara daring.

“Tiap orang memiliki tiga kali kesempatan untuk melakukan tes seleksi menjadi guru PPPK itu,” paparnya.

Oleh karena itu, Nadiem optimistis para guru akan bersungguh-sungguh dalam mengikuti seleksi.

“Karena, kesungguhan bapak dan ibu dalam mengikuti seleksi ini akan menentukan masa depan anak-anak Indonesia,” tuturnya.

BACA JUGA: Rezeki Nomplok! Terima Rapel, Gaji PPPK Bisa Tembus Rp 9 Juta

Seperti diketahui, Kemendikbud meluncurkan program Guru Belajar dan Berbagi Seri Belajar Mandiri, Rabu (3/3/2021).

Program tersebut diperuntukan bagi para guru yang hendak mengikuti tes ASN PPPK.

Mendikbud Nadiem Makarim hadir dan meresmikan acara peluncuran yang dilakukan secara virtual itu.

Dalam sambutannya, Nadiem mengingatkan kembali bahwa para guru harus bisa senantiasa menciptakan pembelajaran yang berpihak pada murid serta memerdekakan pemikiran dan potensi yang dimiliki.

“Ujung tombak dari cita-cita itu adalah para guru yang hebat dan berkualitas. Oleh karena itu, kami berupaya untuk terus memperjuangkan hak para pendidik, khususnya peningkatan kesejahteraan dan perlindungan kerja,” katanya. (*)