GenPI.co - Pemerintah pada tahun ini akan menggelar tiga tahap seleksi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) untuk merekrut satu juta guru aparatur sipil negara (ASN).
Seleksi PPPK tersebut antara lain diikuti oleh para guru honorer.
BACA JUGA: Tak Hanya PPPK, Honorer Ingin Ada Formasi Guru PNS Rekrutmen 2021
Wakil Ketua Komisi X DPR-RI Agustina Wilujeng Pramestuti meminta pemerintah juga memperhatikan guru honorer di sekolah-sekolah swasta.
Politisi PDI Perjuangan (PDIP) itu mengatakan guru-guru honorer yang mengajar di sekolah swasta harus mendapatkan porsi yang sama dengan guru yang mengajar di sekolah negeri, dalam pemenuhan kebutuhan guru PPPK.
Meski Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim sudah menyatakan, guru honorer sekolah negeri dan sekolah swasta bisa mengikuti seleksi PPPK, Agustina menilai ada kelemahan ketika guru yang lolos seleksi harus mengajar di sekolah negeri.
"Dikotomi ini harus dihilangkan. Perhatian pemerintah untuk sekolah negeri sangat luar biasa, sementara untuk sekolah swasta biasa-biasa saja," kata Agustina.
Agustina mengatakan para guru honorer telah mengabdi dalam waktu yang lama, tidak hanya di sekolah negeri, tetapi juga ada yang di sekolah swasta.
Faktanya, ujar dia, jumlah sekolah swasta pun lebih banyak daripada sekolah negeri.
BACA JUGA: Banyak Guru PNS Pensiun, & Rekrutmen PPPK Meleset, Bakal Begini?
"Perlu ada kebijakan agar setelah mereka diangkat (ASN PPPK), bisa ditugaskan di sekolah swasta tempat asal mereka telah lama mengabdi. Kami tidak paham formulasinya, tetapi amanat Undang-Undang Dasar 1945, tidak ada dikotomi. Pemerintah wajib membiayai pendidikan tanpa memandang sekolah negeri atau sekolah swasta," kata Agustina dalam rapatPanita Kerja Pengangkatan Guru dan Tenaga Kependidikan Honorer yang diunggah Youtube Komisi X DPR-RI, Senin (29/3/2021). (*/ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News