GenPI.co - Peneliti Ahli Utama P2P LIPI, Syafuan Rozi menilai kebijakan pemerintah mengambil alih Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dari Yayasan Harapan Kita, milik keluarga Cendana, sudah tepat.
Syafuan mengatakan, sejarah awal pendirian tempat tersebut memang dari dana negara, meski melalui Presiden Soeharto.
BACA JUGA: Soal Ibu Kota Baru, Pengamat Mendadak Minta Pemerintah Waspada
"Artinya apa, proyek pembangunan itu menggunakan APBN bukan dana pribadi keluarga cendana," ungkapnya kepada GenPI.co, Kamis (8/4).
Menurut Syafuan, Yayasan Harapan Kita sudah cukup lama mengelola TMII tapi tidak ada perubahan.
Pengamat kebijakan publik itu merasa, jika TMII masih di bawah pengelolaan Yayasan Harapan Kita, tidak akan berkembang.
"Toh, selama ini TMII hanya dikelola biasa-biasa saja tidak menarik, lah, datang ke sana. Bangunan tidak dirawat dengan baik dan pertunjukan yang monoton," tambahnya.
Syafuan menjelaskan, kepengurusan lama bahkan tidak transparan dalam pelaporan keuangan selama 44 tahun terakhir.
BACA JUGA: Astaga! Radikalis HTI Wahabi Menyusup ke PELNI, Untung Saja...
Sebab, dia menyebutkan bahwa hal itu sejatinya harus diketahui publik lantaran aset milik masyarakat.
"Karena sejak 1977-2021 kita nggak tahu berapa penghasilannya," jelasnya.
Dengan demikian, Syaufan berharap keluarga Cendana dapat menerima keputusan tersebut agar memperindah tempat kebanggan Indonesia itu.
"Lebih baik legawa, tunjukan itikad baik untuk mau berubah kalau ingin diikutsertakan," tambah Syaufan. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News