Analisis Peneliti, Beber Fakta Gempa Malang, Isinya Dahsyat!

12 April 2021 12:58

GenPI.co - Peneliti senior dari Pusat Penelitian Mitigasi Kebencanaan dan Perubahan Iklim (Puslit MKPI) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Amien Widodo menyebut gempa di Kabupaten Malang terjadi akibat adanya aktivitas zona subduksi.

Lebih lanjut, menurutnya, hal itu terbentuk akibat tumbukan lempeng Indo-Australia dengan lempeng Eurasia yang terjadi sekitar 200 kilometer dari pantai selatan Jawa.

BACA JUGA: Analisis Pengamat, Reshuffle Mengarah ke Sosok Ini

Dia juga menyebut kejadian tersebut hal yang lumrah mengingat letak geografis Indonesia berada pada pertemuan tiga lempeng utama dunia, yaitu Eurasia, Indo-Australia dan Pasifik.

Terlepas dari itu, berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur, gempa Malang yang tidak berpotensi tsunami ini terasa hingga di 17 kabupaten/kota di Jawa Timur.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) turut melaporkan bahwa pusat gempa berada di 90 kilometer barat daya Kabupaten Malang dan berpusat di Laut Banda yang berada di lepas pantai dengan kedalaman 25 kilometer.

Di sisi lain, dia menyebutkan tumbukan dua lempeng tersebut akan terus mengalami pergeseran yang kecepatannya mencapai tujuh sentimeter per tahun.

BACA JUGA: Film Horor Terbaru Things Heard & Seen, Trailernya Menyeramkan!

"Jalur tumbukan ini berada dari daerah Banten hingga Banyuwangi," ungkap dosen Departemen Teknik Geofisika ITS itu, dalam keterangannya, Minggu (11/4/2021) kemarin.

Amien juga sangat berharap kepada seluruh masyarakat Indonesia lebih waspada dan mengenali potensi-potensi bencana alam agar mampu meminimalisir korban jiwa.(mcr12/jpnn)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co