Mengenal Bendung Katulampa yang Bikin Cemas Pejabat

26 April 2019 19:45

GenPI.co - Setiap musim hujan tiba, Bendung Katulampa yang berada di Kelurahan Katulampa, Kota Bogor, Jawa Barat, selalu menjadi pusat perhatian warga Jakarta dan sekitarnya. Karena perkembangan debit air di bendungan ini yang akan menentukan apakah Jakarta banjir atau tidak.

Bendung Katulampa adalah peninggalan pemerintah kolonial Belanda. Bendungan ini mulai dioperasikan tahun 1911, tapi pembangunannya dimulai pada 1889.

Ada peristiwa besar yang melatarbelakangi pembuatan Bendung Katulampa ini, yakni, banjir besar yang melanda Jakarta pada 1872. Banjir saat itu dikabarkan membuat daerah elite Harmoni ikut terendam air luapan Sungai Ciliwung.

Baca juga: BPPD DKI: Debit Air Naik, Katulampa Siaga 2

Bangunan ini pun bertujuan sebagai peringatan dini atas air yang sedang mengalir ke Jakarta serta sarana irigasi lahan seluas 5.000 hektare yang terdapat pada sisi kanan dan kiri bendung.

Bangunan yang melintang sepanjang 74 meter ini adalah karya Ir Hendrik van Breen, insinyur sipil yang ahli dalam bidang pengairan dan kesehatan lingkungan. Hendrik adalah guru besar Teknik Sipil Bidang Bangunan Air Technische Hoogeschool te Bandoeng, yang kini menjadi Institut Teknologi Bandung.

Bendung Katulampa diresmikan penggunaannya pada 11 Oktober 1912 oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda Alexander Willem Frederik Idenburg, didampingi para pejabat penting masa itu. Peresmian bendungan ini dimeriahkan pula dengan gamelan dan tari-tarian, serta upacara selamatan dengan kepala kerbau.

Tahun 2004, untuk pertama kalinya Bendung Katulampa direnovasi. Renovasi Katulampa menggunakan dana Anggaran Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat sebesar Rp 300 juta.

Bendungan ini pun dilengkapi sarana pendukung, seperti pengontrol dasar sungai atau consolidation dam, jembatan Katulampa, dan pembuatan alat ukur saluran induk (untuk mencatat curah hujan). Pemerintah juga menata lingkungan di sekitar bendungan.

Sejak zaman dulu hingga sekarang, apa yang terjadi di Bendung Katulampa membuat cemas pejabat dan masyarakat saat musim hujan. Namun warga sekitar juga kerap memanfaatkan air di sekitar bendungan. Misalnya, anak-anak suka berenang di dekat bendungan, atau ibu-ibu yang mencuci pakaian menggunakan aliran Bendung Katulampa.


Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahaya

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co