GenPI.co - Isu reshuffle kabinet sepertinya tak akan berpengaruh ke deretan menteri ini. Mereka dianggap punya posisi paling aman. Posisinya disebut kuat.
Pengamat politik Ray Rangkuti mencoba menganalisis ini.. DIa menilai, menteri-menteri anyar yang diangkat pada Desember 2020 posisinya aman dari reshuffle.
"Dari aspek waktu itu terlalu cepat. Belum sampe 3-4 bulan, itu bukan gayanya Pak Joko Widodo," ujarnya.
BACA JUGA: 3 Shio Mujur, Besok Nasibnya Dikelilingi Hoki
Selain itu, menteri-menteri yang baru dilantik pada Desember 2020 itu juga telah menunjukkan gebrakan-gebrakan.
Ray mencontohkan, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono. Trenggono disebut telah berani melakukan gebrakan dengan melarang ekspor benih bening lobster.
Selama ini, lobster adalah komoditas yang merupakan kekayaan alam Indonesia. “Beliau sudah buat keputusan yang sekarang menarik kembali kebijakan ekspor benur. Itu cukup disambut khalayak," ujarnya.
Trenggono bahkan berani memasang target Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) Perikanan tangkap sebesar Rp12 triliun pada 2024.
Dia juga berani menggenjot perikanan budidaya, hingga memperhatikan kesejahteraan nelayan melalui jaminan hari tua.
Selain Trenggono, Menkes Budi Gunadi Sadikin juga dianggap telah melakukan gebrakan dengan menekan angka penularan covid-19, dan vaksinasi.
BACA JUGA: Zodiak Kuat Begituan, Pasangan Pasti Ngos-ngosan
Ray juga mencatat menteri tersebut tergolong sosok menteri yang tidak bermasalah. Dia tidak menemukan suatu peristiwa yang memungkinkan menteri-menteri yang baru dilantik pada Desember 2020 itu digeser.
“Yang memungkinkan untuk di-reshuffle itu kinerja, Tapi, Kalau kinerja gimana mengukurnya baru beberapa bulan,” kata dia.
Dugaan reshuffle pun mengaah ke menteri-menteri yang telah bekerja lebih dari setahun. Durasi ini dianggap cukup untuk mengukur kinerja menteri. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News