Bisikan Eks Jubir Gus Dur Dahsyat, Nadiem Tetap On

15 April 2021 18:15

GenPI.co - Eks jubir Gus Dur, Adhie Massardi memberikan bisikan dahsyat soal reshuffle kabinet. Menteri Nadiem disebut harus tetap on. Presiden Jokowi dipersilakan untuk menyimak. 

Isu reshuffle kabinet memang mencuat saat Ramadhan. Salah satu pihak yang gencar menyuarakan reshuffle adalah Ketua Relawan Jokowi Mania atau JoMan, Immanuel Ebenezer.

BACA JUGA: 3 Shio Mujur, Besok Nasibnya Dikelilingi Hoki

Noel, sapaan akrab Immanuel menyebut sejumlah menteri layak dicopot karena kinerjanya tak sesuai harapanSalah satunya adalah Mendikbud Nadiem Makarim.

Mantan Juru Bicara Presiden Gus Dur, Adhie Massardi, ikut memberikan bisikan. Ada hak prerogatif Jokowi yang disebut tak boleh diintervensi siapa pun.

Tapi, Jokowi diharapkan bisa menerima saran dari publik. Saran itu menurutnya menyangkut sektor pendidikan.

Kondisi pandemi covid-19 disebut sangat berdampak pada pendidikan. “Dampak covid-19 di dunia pendidikan terhadap anak didik akan terasa 5-10 tahun ke depan," kata Adhie kepada wartawan, Kamis (15/4/2021).

Untuk pendidikan, anak buah Jokowi disebut tak bisa hanya mengubah metode belajar dari sistem tatap muka jadi pendidikan jarak jauh (PJJ).

Dia menekankan, persoalan ini harus ada rancangan kurikulum khusus. Sementara, merancang kurikulum pendidikan bukan pekerjaan singkat.

Maka itu, ia menyarankan Presiden Jokowi untuk mempertimbangkan jika ada keinginan me-reshuffle Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim.

“Saya melihat Mendikbud Nadiem Makarim sudah merancang berbagai program pendidikan yang tampaknya inovatif. Ini harus segera dilaksanakan," ucapnya.

Harus ada terobosan yang bisa mengejar ketertinggalan. Hal ini disebut mengganggu kelancaran belajar-mengajar di sekolah, terutama di daerah.

Dia menyinggung kondisi pendidikan di Tanah Air yang memasuki era disrupsi pendidikan.

BACA JUGA: Zodiak Kuat Begituan, Pasangan Pasti Ngos-ngosan

Dan Nadiem disebut sudah melakukan terobosan seperti Program Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka.

Selain itu, ada beberapa kebijakan lain yang sudah berjalan seperti Program Guru Penggerak, Organisasi Penggerak, hingga Sekolah Penggerak.

Dia berpandangan, mengganti Nadiem bisa menjadi pilihan buruk. Itu disebut akan menggagalkan visi Jokowi untuk sektor pendidikan di Tanah Air.

“Jangan pertaruhkan kementerian pendidikan. Kalau memang presiden mau gabungkan Kementerian Riset dan Teknologi ke Kemendikbud, tinggal cari wakil menteri yang punya pola pikir sama sebagai tandemnya," ujar dia. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Agus Purwanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co