Ternyata Bukan Bitcoin, Nih Kripto yang Mampu Tembus Rp 1 Miliar

19 Mei 2021 08:10

GenPI.co - Kripto (cryptocurrency) Bitcoin begitu populer, karena menjadi pionir mata uang digital yang kini tengah diminati dunia.

Bitcoin begitu diburu banyak orang, karena kenaikan harga per koinnya yang fantastis.

BACA JUGAHarga Kripto Bitcoin Pagi Ini Masih Tertekan, Gegara Elon Musk?

Namun, siapa menyangka, justru kripto yang pertama kali menembus Rp 1 miliar per koin ternyata bukan Bitcoin, lo.

Aset kripto yEarn.Finance (YFI) lah yang berhasil menjadi aset kripto pertama yang menembus Rp 1 miliar, dan harganya lebih mahal dari pada Bitcoin.

Harga Alternative coin (altcoin) YFI menembus angka tertingginya Rp1,38 miliar pada akhir pekan lalu, saat Bitcoin sudah menunjukkan penurunan bersama dengan Ethereum.

Namun hingga Selasa (18/5/2021), YFI masih berada di level Rp1 miliar.

BACA JUGASurvei Kripto: Didominasi Pemula, Tapi Berani Investasi Sebegini!

Dikutip dari coinmarketcap, YHI pada Selasa (18/5/2021) pukul 18.00 WIB naik 8,97 persen menjadu USD 72.800 per kon atau sekitar Rp 1 miliar. 

CEO Indodax Oscar Darmawan di Jakarta, Selasa mengatakan, YFI beberapa kali sudah melebihi atau melewati harga Bitcoin, 

Dia mengemukakan, hal ini merupakan sebuah fenomena bahwa saat Bitcoin turun masih banyak harapan dari altcoin.

"Ini menunjukkan kondisi di market meskipun Bitcoin turun, masih ada altcoin yang cenderung menguat dan menjadi kesempatan para trader kripto memetik keuntungan dari trading kripto," katanya.

Kenaikan YFI melonjak drastis dari pertama kali listing di Indodax, Agustus 2020 yaitu Rp 74 jutaan atau hampir 20 kali lipat dalam waktu kurang dari satu tahun. 

Dalam waktu kurang lebih satu bulan, harga altcoin tersebut meningkat hampir 2 kali lipat. Pada April 2021 hanya Rp 700 jutaan.

"Ada beberapa faktor mengapa harga YFI begitu mahal. Pertama, adalah YFI yang memiliki supply maksimal yang lebih sedikit yaitu hanya 3.666 token," kata Oscar Darmawan.

Bos Indodax menambahkan, token yEarn.Finance sangat sedikit supply-nya sehingga kenaikan permintaan ini mendorong harganya jadi sangat tinggi. (*/ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Linda Teti Cordina

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co