Pengrajin Batik Candi Borobudur Sepi Pembeli

08 Juni 2021 09:10

GenPI.co - Kalangan pengrajin batik di Desa Candirejo, Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, menyatakan permintaan produk mereka semakin menurun bahkan sepi selama pandemi Covid-19. Tak tanggung-tanggung, bahkan dalam sebulan hanya laku dua lembar kain batik.

Salah seorang pengrajin batik bernama Sariyati (37) menyampaikan hingga sekarang usahanya masih sepi karena tidak ada wisatawan yang datang.

Pengrajin batik di Desa Candirejo menggunakan pewarna alam yang dibuat sendiri, antara lain menggunakan pewarna dari daun singkong, kulit rambutan, dan daun jambu.

BACA JUGA:  5 Lokasi Paling Hits di Sekitar Candi Borobudur untuk Bersepeda

Harga kain batik dengan pewarna alam ini berkisar Rp800 ribu hingga Rp2,5 juta per lembar.

Menurut dia selama pandemi ini wisatawan yang datang mereka hanya belajar membatik di sapu tangan yang sudah menjadi satu paket dalam kunjungan, jarang sekali mereka membeli kain batik.

BACA JUGA:  Candi Borobudur Tutup Sementara Selama Libur Lebaran

"Selama pandemi ini dalam satu bulan hanya laku satu hingga dua lembar kain batik. Padahal, sebelum pandemi dalam satu minggu saja bisa laku puluhan lembar kain batik," ujarnya seperti yang dilansir ANTARA, Selasa, (8/6/21).

Salah seorang pengrajin batik lainnya bernama Atik (45) mengatakan dampak pandemi sangat dirasakan perajin batik di Desa Candirejo.

BACA JUGA:  Perayaan Waisak 2021 di Candi Borobudur Diganti Virtual

"Untung para pengrajin batik di sini mempunyai pekerjaan yang lain, seperti bertani, berdagang, dan mengelola home stay sehingga tetap bisa bertahan selama pandemi ini," katanya.

Menurut dia sebelum pandemi usaha membatik sangat membantu untuk menambah pendapatan keluarga, karena sebelum pandemi banyak kunjungan tamu dari luar negeri, kalau sekarang benar-benar sepi.

Ia menuturkan sebelum pandemi pada hari libur bisa menerima 10 kedatangan. Biasanya yang kunjungan perorangan tertarik untuk membeli kain batik, sedangkan kunjungan dalam rombongan besar biasanya membuat sapu tangan batik karena sudah termasuk dalam paket kunjungan.

Kalangan pengrajin batik di Desa Candirejo, Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, menyatakan permintaan produk mereka semakin menurun bahkan sepi selama pandemi Covid-19.

"Turis asing biasanya suka dengan batik dengan pewarna alam ini," ujarnya. (ANT)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Hartanto Ardi Saputra

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co