Turis Asing Naik tapi Setoran Sektor Wisata Turun, Ini Sebabnya!

12 Agustus 2019 20:00

GenPI.co— Neraca perdagangan jasa pada triwulan II/2019 mengalami defisit lebih tinggi, menyusul menurunnya surplus jasa perjalanan atau sumbangan sektor wisata terhadap perekonomian di dalam negeri.

Dalam data neraca perdagangan triwulan II/2019, Bank Indonesia merilis neraca perdagangan jasa pada kurun waktu tersebut mengalami defisit sebesar US$2miliar, padahal pada kuartal I/2019 sebesar US$1,9 miliar.

“Peningkatan defisit neraca jasa tersebut terutama dipengaruhi oleh menurunnya surplus jasa perjalanan,” tulis BI dalam laporannya, dikutip dari situs resminya.

Baca juga:

Angka Kunjungan Wisman ke Kepri Lewati Jakarta

BPS: Turis Asing ke RI pada Juni 2019 Capai 1,45 Juta Kunjungan

Dikemukakan surplus neraca jasa perjalanan pada triwulan II/2019 tercatat sebesar US$0,8 miliar, menurun dibandingkan dengan surplus pada triwulan I/2019 sebesar US$1,4 miliar.

Padahal, kunjugan turis asing  ke Indonesia selama periode triwulan II/2019 mencatat peningkatan sebesar 5,3% atau sebanyak 3,13 juta kunjungan, dibandingkan triwulan I/2019 yang sebesar 2,97 juta kunjungan.

Penurunanan surplus neraca jasa perjalanan tersebut dipengaruhi oleh penururunan penerimaan (ekspor) jasa perjalanan yaitu belanja turis asing yang berwisata ke Indonesia sebesar  0,11%, sementara terjadi kenaikan pembayaran (impor) jasa perjalanan yaitu belanja wisatawan lokal yang pelesiran ke luar negeri sebesar 8,5%.

Pembayaran jasa perjalanan tercatat sebesar US$2,2 miliar pada triwulan II/2019, lebih tinggi dibandingkan dengan US$2 miliar pada triwulan sebelumnya.

Peningkatan pembayaran tersebut disebabkan oleh lebih tingginya jumlah kunjungan wisatawan nasional ke luar negeri, yaitu dari 2,57 juta kunjungan pada triwulan I/2019 menjadi 2,63 juta kunjungan pada kuartal II/2019. Makin banyaknya wisatawan lokal ke luar negeri, disertai pula dengan pengeluaran yang lebih tinggi pada triwulan II/2019.

Sebaliknya, penerimaan jasa perjalanan dari wisatawan mancanegara tercatat sebesar US$3 miliar, lebih rendah dibandingkan dengan triwulan I/2019 sebesar US$3,4 miliar.

Wisatawan asal Tiongkok, Singapura, dan Australia merupakan kelompok turis asing terbesar yang berkunjung ke Indonesa selama triwiulan II/2019. Adapun tujuan favorit wisman ke Indonesia masih terkonsentrasi pada tiga daerah, yaitu Bali, Jakarta, dan Batam.

Jangan lewatkan video populer ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Linda Teti Cordina

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co