GenPI.co— Harga emas di pasar global sepanjang pekan ini bergerak di kisaran yang cukup lebar, yaitu mulai dari USD1.515-1.560 per troy ounce.
Tensi perang dagang antara pemerintah Amerika Serikat dan China yang naik turun, membuat harga logam mulia juga bergerak dengan ritme yang sama.
Baca juga:
Turun 2 Hari Tanpa Putus, Emas Antam Buka Memori Agustus 2019
Lewat Telepon China-AS Jadwalkan Negosiasi Dagang, Rupiah Menguat
Adanya kontak lewat telepon antara AS-China yang menyepakati akan ada negosiasi perdagangan antara dua negara raksasa ini, menjadi “rem pakem” dari emas yang sempat bergerak liar pada 4 Agustus 219, yang menembus USD1.560 per troy ounce.
Kementerian Perdagangan China mengungkapkan Wakil Perdana Menteri China Liu He dan Gubernur Bank Sentral China (PBoC) Yi Gang telah menelepon Kepala Perwakilan Dagang AS, Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin pada Kamis (5/9/2019). AS dan China sepakat untuk melanjutkan dialog dagang di Washington pada awal Oktober 2019.
Bakal berkelanjutankah pelemahan emas ini sehingga membuka peluang kembali ke level US$1.300 per troy ounce, yang sempat lama dihuni pada tahun sebelumnya?
“Paling cuma sesaat,” kata Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim kepada GenPI.co., Minggu (8/9/2019).
Ia mengatakan , di tengah ketidakpastian dari akhir perang dagang AS-China, soal penyelesaian proses ke luarnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit), dan aksi demo di Hong Kong masih akan membayangi harga emas.
“Harga menuju target US$1.600 per troy ounce (yang diprediksi bisa tembus pada tahun ini,” kata pengamat komoditas Ibrahim.
Pergerakan harga emas Comex (USD/troy ounce):
6 September: 1.515
5 September: 1.525
4 September: 1.560
3 September: 1.555
Video seru hari ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News