GenPI.co - Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah membubuhkan tanda tangannya pada RUU HAM dan demokrasi pada Kamis pagi (28/11/2019).
Permerintah China mulai beraksi atas sikap Trump yang meneken RUU, sebagai bentuk dukungan AS atas demostran Hong Kong.
“China mulai bereaksi setelah Trump menandatangani perjanjian tersebut. China memanggil Duta Besar Amerika Terry Branstad melalui Le Yucheng, Wakil Menteri Luar Negeri,” kata Maximilianus Nico Demus, Direktur Research & Investment PT Pilarmas Investindo Sekuritas dikutip dari risetnya, Jumat (29/11/2019).
China mengatakan, agar AS berhenti mencampuri urusan Hong Kong. Tiongkok juga mengingatkan bahwa tindakan seperti itu akan memperburuk hubungan dan meningkatkan risiko yang akan mempengaruhi kerja sama di berbagai bidang.
BACA JUGA: Jumat 29 November, 2 Broker Kompak Rekomendasi Saham BBNI & SMGR
Tentunya salah satunya adalah penyelesaian kesepakatan dagang fase 1, guna megakhiri perang dagang antara AS-China yang berkepanjangan.
“Sekali lagi China menekankan kepada Amerika bahwa jangan meremehkan tekad China untuk melindungi kemakmuran dan stabilitas Hong Kong,” ujar Nico.
Sementara, para demonstran Hong Kong menyambut RUU tersebut dan berkumpul di jantung kota Hong Kong pada Kamis.
“Cinta yang dirajut dalam kurun waktu 19 bulan, tampaknya mulai memudar. Jangan berharap banyak terhadap kesepakatan (dagang). Ini akan menjadi sumber ketidakpastian bagi pasar baik penutupan tahun ini maupun tahun depan,” papar Nico.
BACA JUGA: Aduh! IHSG Tersungkur ke Bawah Level 6.000, Kenapa Ya?
Saat China mulai bereaksi, PT Pilarmas Investindo Sekuritas memprediksi Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Jumat (29/11/2019) bergerak di kisaran 5.900-6.011.
“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat saat ini IHSG memiliki peluang bergerak melemah,” ucap Nico.
PT Pilarmas Investindo Sekuritas pada perdagangan hari ini merekomendasikan saham BRPT, JPFA, BNII. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News