AS-Iran Reda, Harga Emas Lanjut Loyo

10 Januari 2020 08:28

GenPI.co - Harga emas makin menjauh dari level tertinggi dalam 7 tahun terakhir yang terjadi pada 7 Januari 2020.

Pada penutupan perdagangan Kamis (9/1/2020), harga emas di Bursa Comex untuk kontrak Februari 2020, turun USD 5,9 atau 0,38 persen menjadi USD 1.554,3 per troy ounce. 

“Meredanya ketegangan Timur Tengah untuk saat ini menjadi pendorong pelaku pasar kembali ke aset berisiko, dan keluar dari aset safe haven seperti emas,” kata Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra kepada GenPI.co, Jumat (10/1/2020).

Presiden AS Donald Trump mengemukakan serangan rudal Iran ke pangkalan Irak yang menampung pasukan militer AS, tidak ada warga Amerika atau Irak yang tewas. 

BACA JUGA: Bursa Saham 10 Januari: 10 Saham Direkomendasi, Termasuk JSMR

Hal ini untuk sementara meredakan kekhawatiran meningkatnya ketegangan antara AS dan Iran.

Sebelumnya, serangan drone AS di Baghdad menyebabkan tewasnya komandan tinggi Iran Qassem Soleimani. Iran membalas dengan menembakkan rudal ke pangkalan Irak.

Ariston mengemukakan sentimen tersebut juga ditambah dengan optimisme pasar terkait hubungan dagang AS dan China.

“China mengonfirmasi jadwal penandatanganan kesepakatan dagang fase 1 tanggal 15 Januari. Ini juga membantu pelemahan harga emas,” ujar Ariston.

Ia mengemukakan, saat ini pasar juga tengah menunggu data tenaga kerja AS, non farm payrolls yang akan dirilis malam ini. 

BACA JUGA: AS vs Iran: Trump Pidato, Harga Emas Mendadak Injak Rem

“Bila hasil rilis data melebihi prediksi 162 ribu pekerja, harga Emas bisa melemah lagi karena dollar menguat. Potensi kisaran hari ini USD 1.530- USD 1.563 per troy ounce,” papar Ariston.

Pergerakan harga emas Comex kontrak Februari 2020 (USD/troy ounce):

9 Januari: 1.554
8 Januari: 1.560
7 Januari: 1.574
6 Januari: 1.568
3 Januari: 1.552 (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Linda Teti Cordina

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co