GenPI.co - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Rabu (15/1/2020) melemah, dan telah meninggalkan level 6.300.
IHSG turun 42,04 poin atau 0,66 persen menjadi 6.283,36.
Gerak IHSG berbanding terbalik dengan perdagangan pada Selasa, di saat optimisme yang tinggi akan penyelesaian perang dagang yang diteken di Gedung Putih pada Rabu (15/1/2020) atau sekitar Kamis dini hari WIB (16/1/2020).
IHSG menguat signifikan, disaat pasar euforia menyambut kesepakatan dagang fase 1 antara pemerintah Amerika Serikat (AS) dan China, yang dijadwalkan diteken pada Rabu (15/1/2020).
BACA JUGA: Pasar Gentar Tunggu Tekenan Dagang AS-China, Kurs Tengah Melemah
Namun, pada Selasa malam, Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengemukakan tarif untuk barang-barang China akan tetap berlaku. Kabarnya, hal itu dilakukan sambil menunggu kesepakatan dagang fase 2.
Meski begitu, M. Nafan Aji Gusta Utama, Analis Binaartha Sekuritas mengemukakan pelemahan IHSG hari ini terjadi di saat pasar merespons neraca perdagangan Indonesia pada Desember 2019 yang masih defisit.
BACA JUGA: Harga Emas Turun Lagi, Pelemahannya Berlanjut Nggak Ya?
“Faktor trade balance (neraca perdagangan) yang masih defisit, telah menyebabkan IHSG mengalami aksi profit taking,” kata Nafan kepada GenPI.co, Rabu (15/1/2020).
Berikut pergerakan IHSG:
15 Januari: 6.283
14 Januari: 6.325
13 Januari: 6.296
10 Januari: 6.274,94
9 Januari: 6.274
8 Januari: 6.225
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis neraca perdagangan Indonesia pada Desember 2019 masih terjadi defisit sebesar USD 30 juta.
Meski demikian, defisit neraca perdangangan pada Desember 2019 telah berkurang, Bandingkan dengan defisit neraca perdagangan pada November 2019 sebesar USD 1,33 miliar.
Untuk neraca perdagangan pada Oktober 2019, mencatatkan angka surplus sebesar USD 160 juta. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News