Tips Startup Bisa Tetap Bertahan dalam Situasi Krisis Covid-19

24 Maret 2020 11:42

GenPI.co - Kemunculan virus Covid-19 atau dikenal Corona dilaporkan oleh pemerintah China kepada dunia pada Desember 2019. Virus yang ditetapkan sebagai pandemi ini telah menyebar ke sejumlah negara seperti Italia, Iran, Filipina, Jepang, Amerika, Korea Selatan, Australia, Inggris, dan juga Indonesia.

Semenjak kemunculannya, terjadi perubahan perilaku konsumen dan guncangan pada perekonomian global. Masyarakat beralih melakukan belanja online dengan peningkatan aktivitas sebesar 32%.

BACA JUGA: Bersatu Lawan Covid-19, Astra Sumbang Rp 63 Miliar

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Kantar dalam ”COVID-19 Impact on the Asian consumers’ perceptions and behaviors”, saat ini masyarakat telah mengurangi aktivitas di luar rumah sebesar 52% dan terjadi peningkatan pembelanjaan sebesar 48% pada produk kebersihan.

Di Indonesia, berdasarkan survei yang diadakan oleh YouGov dalam “COVID-19 impact on Indonesian consumer behavior", terjadi peningkatan belanja online sebesar 20% dan pemesanan makanan melalui delivery service sebesar 14%.

Penggunaan media sosial pun meningkat sebesar 30% pada Facebook dan 36% pada Instagram. Menurut Co-Founder dan CEO Dusdusan.com Christian Kustedi, dalam setiap krisis harus tetap optimis dan cepat beradaptasi.

Christian pun membagikan langkah apa saja yang bisa diambil oleh pelaku usaha, khususnya startup, untuk menghadapi krisis Corona. Langkah ini terbagi menjadi dua, yaitu secara internal dan eksternal.

Langkah Internal

Pertama, dalam langkah internal adalah safety first, mengikuti imbauan pemerintah untuk mengurangi kontak sosial semaksimal mungkin. Dalam hal ini, contohnya dengan mulai menerapkan work from home.

Kebijakan work from home diberlakukan khususnya bagi karyawan yang sehari-hari menggunakan transportasi umum dan tinggal bersama anggota keluarga yang sedang sakit atau lanjut usia.

Memang tidak semua karyawan bisa diterapkan pola ini, khususnya frontliner seperti gudang dan logistik, sehingga diperlukan grouping atau rotating schedule agar supply chain tidak terputus dan karyawan tetap dapat bekerja secara aman.

"Selain itu, sediakan fasilitas kesehatan bagi karyawan seperti hand sanitizer di setiap ruangan, masker bagi yang sakit, serta pengecekan suhu badan setiap harinya,” ujar Christian.

Kedua, kontrol stok secara ketat. Buatlah analisis dan estimasi seakurat mungkin mengenai produk kategori apa saja yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat saat ini dan antisipasi permintaan tersebut agar stok terjaga (tidak kurang). Komitmen para distributor dan retail untuk menjaga stok dapat membantu masyarakat mendapatkan produk dengan harga normal.

Ketiga, fokus pada strategi jangka pendek dulu. Pelaku usaha sebaiknya fokus pada cash flow positif dan tunda semua yang sifatnya ekspansi atau jangka panjang. Contoh, hal-hal seperti anggaran penambahan perlengkapan, gudang, dan renovasi gedung sebaiknya dialihkan untuk cash flow Operating Expenses (OpEx) bulanan dulu.

Langkah Eksternal

Pertama, adalah inovasi produk. Pelaku usaha bisa menyediakan paket produk seperti family pack / multi-pack / bundle, sehingga membantu masyarakat mendapatkan produk yang mereka butuhkan dengan meminimalkan kontak sosial di era Covid-19 ini. Bagi transaksi online, hal ini turut membantu penghematan biaya kirim konsumen.

BACA JUGA: Lawan Covid-19, Saint Laurent dan Balenciaga Akan Produksi Masker

Kedua, bersikap responsif dan suportif. Jadilah sarana informasi terpercaya bagi masyarakat, dorong komunikasi positif, dan dukung kebijakan pemerintah termasuk meniadakan kegiatan yang sifatnya mengumpulkan massa (offline). (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co