GenPI.co - Harga emas berjangka di pasar dunia setelah melesat tak terkendali pada Selasa, kini kembali melemah. Namun tak meninggalkan level tingginya, karena masih bertahan di atas USD 1.600 per troy ounce.
Logam mulia kontrak April di Bursa Comex pada penutupan perdagangan Rabu (25/3/2020), turun USD 27,4 dolar AS atau 1,65 persen ke USD 1.633,4 per troy ounce.
Pada perdagangan hari ini, Kamis (26/3/3030), pukul 08.47 WIB, emas di pasar spot dunia turun USD 12,25 atau 0,76 persen menjadi USD 1.604,65 per troy ounce.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengemukakan, saat ini pasar keuangan masih menunggu berita baik, yaitu persetujuan stimulus pemerintah Amerika Serikat yang belum disepakati di Kongres AS.
BACA JUGA: Bursa 26 Maret 2020, Saham ASII dan AALI Direkomendasi
“Bila disetujui, ini akan memicu penguatan harga aset berisiko hari ini, yang juga akan memicu penguatan harga emas,” kata Ariston kepada GenPI.co, Kamis (26/3/2020).
Sementara itu, ujarnya, pasar keuangan masih mengkhawatirkan penyebaran wabah virus corona (covid-19) yang bisa memperlambat pertumbuhan ekonomi global. Kekhawatiran ini, bisa menekan kembali pergerakan harga aset berisiko hari ini.
BACA JUGA: Jika Logam Mulia Tembus USD 1.700, Emas Antam Bisa Rp 1 Juta/Gram
“Sebelum persetujuan keluar, harga emas bisa tertekan ke kisaran USD 1.585 per troy ounce. Tapi setelah persetujuan, harga emas berpotensi menguat ke area USD 1.660,” prediksi Ariston.
Diketahui, pasar menunggu kabar baik dari Washington, yaitu berupa pengesahan paket stimulus AS yang saat ini masih dalam tahapan diskusi. Besaran stimulus tersebut tergolong superbesar, yaitu mencapai USD 2 triliun atau sekitar Rp 32.000 triliun.
Gerak harga emas di Bursa Comex kontrak April 2020 (USD/troy ounce:
25 Marer: 1.633
24 Maret: 1.660
23 Maret: 1.567 (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News