IDR/USD: Tegal Dikabarkan Lockdown Ikut Kuatkan Rupiah

27 Maret 2020 11:23

GenPI.co - Sampai Jumat siang, baik kurs tengah Bank Indonesia dan kurs rupiah (IDR) atas dolar Amerika Serikat (USD) kompak menguat.

Kurs tengah Bank Indonesia pada hari ini menguat Rp 98 atau 0,6 persen ke Rp 16.230/USD.

Adapun kurs jual ditetapkan Rp 16.311/USD, dan kurs beli Rp 16.148/USD. Sehingga diperoleh kurs tengah BI Rp 16.230/USD.

Di pasar spot, pada Jumat, pukul 11.00 WIB, rupiah menguat Rp 135 atu 0,83 persen menjadi Rp 16.170/USD

Direktur PT. TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim kepada GenPI.co, Jumat (27/3/2020) mengemukakan kurs rupiah pada siang ini dikuatkan sentimen dari dalam dan luar negeri.

BACA JUGA: Rincian Harga Jual 27 Maret: Emas Antam Lagi Ogah Gerak Nih!

Pertama, rilis data penangguran di AS yang melebihi ekspektasi. Diperkirakan 1 juta, yang terjadi mencapai 3,28 juta orang yang tidak memiliki pekerjaan di tengah wabah virus corona (covid-19), yang mengakibatkan dilakukannya lockdown di sejumlah wilayah Amerika Serikat.

“Ini yang mengakibatkan dolar mengalami pelemahan,” kata Ibrahim kepada GenPI.co, Jumat (27/3/2020).

Kedua, senat AS menyetujui stimulus sebesar USD 2 triliun atau Rp 32.000 triliun, dan bantuan USD 3.000/keluarga/bulan atau Rp 48 juta. Selanjutnya diprediksi akan dilakukan voting, dan DPR kemungkian besar akan menyetujui rencana ini.

“Kenapa Amerika berani menggelontorkan stimulus besar ini, karena AS punya cadangan emas terbesar di dunia,” ungkap Ibrahim.

Ketiga, merupakan sentimen dalam negeri. Yaitu makin direspons positifnya sejumlah penanganan pemerintah pusat dan daerah untuk mengatasi peningkatan pasien virus corona, dan menghambat penyebaran covid-19.

BACA JUGA: Harga Emas Kembali Mengamuk, Nih Penyebabnya!

“Perlu melakukan lockdown terbatas. Pemerintah provinsi atau kabupaten harus melakukan lockdown wilayah tertentu yang terjangkit virus corona,” kata Ibrahim.

Ibrahim juga mengemukakan permasalahan tutupnya sejumlah usaha, juga berdampak pada karyawannya.

“Kalau 1 bulan tak masalah, kalau lebih dari 3 bulan dikhawatirkan banyak yang bangkrut,” papar Ibrahim.

“Hal ini bisa menyebabkan eksodus ke kampung, karena tempat bekerja libur dan karyawan tak bisa bayar uang kos atau kontrakan. Tegal, Cilacap, dan Banyumas banyak perantauan. Sehingga perlu adanya aturan di tingkat provinsi untuk fokus wilayah kena dampak,” kata Ibrahim.

Dikabarkan Tegal juga tengah dilakukan lockdown.Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono menerapkan pembatasan wilayah atau lockdown untuk menekan penyebaran virus corona.  Seluruh akses menuju Kota Tegal dari kabar yang beredar, akan ditutup mulai 30 Maret sampai 30 Juli 2020.

Hal itu dilakukannya setelah pada Rabu, Dedy lewat Instagram Pemkot Tegal mengemukakan ada satu orang di Tegal dinyatakan positif corona.

Dedy Yon menyampaikan bahwa pasien positif covid-19 tersebut, laki-laki berusia 34 tahun, dan berasal dari Kelurahan Slerok, Kecamatan Tegal Timur. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Linda Teti Cordina

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co