Perilaku Konsumen Ramadan 2020 Beda? Moka Beri Bocoran Ide Bisnis

16 April 2020 18:50

GenPI.co - Selama pandemi virus corona (covid-19), penurunan pendapatan di berbagai sektor usaha tidak dapat dihindari. 

Tercatat pada industri makanan dan minuman, pendapatan harian jenis bisnis ini turun hingga lebih dari 40 persen. Dikemukakan 1 dari 3 bisnis makanan dan minuman di Indonesia menunjukkan penurunan signifikan saat wabah corona.

Startup penyedia layanan kasir digital, Moka juga mengemukakan penggunaan jasa layanan antar meningkat hingga 30 persen.

Hutami Nadya, Analis Data Moka menjelaskan salah satu strategi yang dapat difokuskan oleh kalangan pebisnis, termasuk skala usaha kecil dan menengah (UKM) adalah pembelanjaan online. 

BACA JUGA: Bisnis dengan Modal Rp 10 Juta: Ada 5 Pilihan, Guys!

Hal itu agar ditingkatkan pelayanannya baik oleh pebisnis makanan dan minuman, ritel, dan sektor jasa.

Moka juga memberikan ide bisnis yang bisa digarap oleh kalangan UKM saat Ramadan.

Yaitu pelaku usaha dapat berinovasi dengan membuat menu khusus delivery, yang dapat dimasak dan diolah sendiri dengan mudah oleh para konsumen.

Sehingga bahan menu olahan makanan tersebut dapat dimanfaatkan di waktu khusus, seperti sahur dan buka bersama di rumah. 

Begitu juga dengan ritel dan jasa, pelaku usaha dapat membuat paket khusus untuk mendorong konsumen membeli secara online, dan mengubah jasa menjadi suatu produk yang bisa digunakan oleh konsumen di rumah.

BACA JUGA: 5 Langkah Sederhana Bangkit dari Kegagalan Usaha Terimbas Corona

Moka megemukakan kondisi di masa Ramadan tahun ini tentunya berbeda dengan sebelumnya. Karena saat ini terjadi pandemi virus corona, dan imbauan melakukan segala aktivitas di rumah saja.

Berikut kondisi bisnis saat Ramadan 2019:

1. Peningkatan 67 persen gerai makanan dan minuman yang beroperasi di antara pukul 02.00-04.00 WIB.

2. Konsumen cenderung memilih makanan praktis untuk sahur, dan membeli untuk hidangan hingga 5 menu per transaksi saat berbuka puasa. 

3. Peningkatan omzet ritel fesyen hingga 50 persen dibandingkan bulan biasanya. Paling banyak terjual adalah tunik, hijab, gamis.

4. Bisnis jasa kecantikan meningkat pendapatannya hingga 54 persen satu bulan setelah Ramadan. 

Meskipun perilaku konsumen akan berbeda karena adanya pandemi corona, bukan berarti tren Ramadan tahun lalu tak dihiraukan sepenuhnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co