Songsong Kehidupan Normal saat Corona Lewat, Senang Belanja Lagi!

GenPI.co - Pandemi virus corona sudah mulai “menjinak” di bebagai negara. Klaim “kehidupan normal” kembali berlangsung seperti sebelum pandemi virus corona (covid-19) terjadi, mulai digaungkan di sejumlah negara.

Bahkan ada kota yang di lockdown, seperti di Wuhan, China, aktivitas warganya sudah mendekati kehidupan normal.

BACA JUGA: Kabar Gembira! Wabah Corona Indonesia Diprediksi Berakhir 6 Juni

Yongky Susilo, Consumer and Retail Strategist dan Staf Ahli Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Belanja Indonesia (Hipppindo) mengemukakan prediksi wajah sektor ritel, jika corona kelak berlalu.

1. Wuhan, China

Saat pandemi virus corona terjadi, Kota Wuhan di-lockdown pada 23 Januari, dan baru kembali dibuka pada 8 April 2020.

Badan Statistik Wuhan menginformasikan selama lockdown, sektor ritel merosot 42,1 persen transaksinya.

Kini, ritel di Wuhan kembali dibuka. Meski pramuniaga dan konsumen tetap menggunakan masker.

Kembali normalnya ritel di Wuhan, setelah 76 hari situasi yang mencekam akibat virus corona.

BACA JUGA: Top! Jerome Polin Jelaskan Pandemi Corona Pakai Rumus Matematika

 

2. Australia

Saat pandemi mengalami masa puncak infeksinya, rak ritel kebutuhan sehari-hari di Australia kosong untuk jenis tisu gulung atau tisu kertas toilet.

Saat ini rak di toko modern sudah penuh dengan tisu toilet. Diyakini Mei 2020,kehidupan normal diprediksi akan terjadi di Australia.

3. Indonesia

Untuk Indonesia, diprediksi kehidupan kembali normal pada Juni 2020.

Di sektor ritel, Yongky memprediksi hobi belanja masyarakat kembali berlanjut. Demikian juga dengan hobi berburu makanan enak di sejumlah tempat.

"Masyarakat Indonesia, akan kembali belanja dan makan di luar setelah covid-19 berlalu. (Pandemi corona yang mengakibatkan beraktivitas di rumah berbulan lamanya) tak akan mengubah drastis perilaku yang sudah terbentuk puluhan tahun," kata Yongky.

Untuk itu, ia mengimbau agar kalangan peritel yang terdampak di tengah pandemi, agar berupaya maksimal untuk mempertahankan bisnisnya.

“Fokus saja. Survive. Nanti, Juli membangun kembali bisnis seperti biasa. Pemerintah perlu turunkan bantuan dana,” harap Yongky. (*)

Yongky Susilo (foto: Dok. Yongky Susilo)