GenPI.co - Krisis pangan mulai menghantui dunia. Sejumlah Negara mulai melarang ekspor pangan, termasuk tetangga Indonesia. Lantas bagaimana dengan Indonesia?
FAO memang sudah mengeluarkan peringatan soal ancaman krisis pangan. Pemicunya, deteksi kemarau panjang di sejumlah Negara. Negara pengekspor beras seperti Thailand dan Vietnam, akan memasuki musim kering. Sementara Vietnam dan India juga sudah melakukan pembatasan ekspor.
BACA JUGA: Garis Tangan Zodiak Ini Bikin Senyum, Takdirnya Jadi Pemimpin
Ada warning! Ada peringatan dini. Dan semua ini harus membuat Indonesia bersiap diri.
“Adanya perubahan perubahan iklim yang cenderung ekstrem ini akan mempengaruhi produksi pangan ya, karena menyangkut tanaman,” ujar Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso.
Logikanya, masing-masing Negara akan memprioritaskan kebutuhan dalam negerinya masing-masing. Negara produsen pangan yang biasanya mengekspor komoditasnya, kini akan lebih ketat menyuplai barang ke luar negeri.
Dengan kondisi demikian, Buwas berharap Indonesia lebih giat menggelorakan produksi pangan. Maklum, Indonesia memiliki banyak lahan yang selama ini belum termanfaatkan.
BACA JUGA: Saat Wabah Virus Corona, Kementerian Pertanian: Stok Pangan Aman
Bagaimana peluangnya?
Budi Waseso sangat yakin Indonesia bisa! Dasarnya, Indonesia negara agraris. Lahan pertaniannya luas. Produksi pangannya pun banyak, besar, dan tidak hanya satu jenis.
“Sekarang yang penting adalah bagaimana kita menyiapkan itu. Jangan terlena. Sudah ada warning dan bisa saja terjadi di Indonesia karena itu secara seluruh dunia. Kita harus mengantisipasi bagaimana cadangan pangan kita, bisa mencukupi,” ucapnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News