Kreator Lokal Lestarikan Budaya Betawi Lewat Tokopedia

20 Juni 2020 08:10

GenPI.co - Beragam cara dapat dilakukan masyarakat untuk melestarikan kebudayaan di Indonesia, salah satunya melalui pemanfaatan teknologi.

Hal ini yang dilakukan oleh tiga pegiat usaha lokal asal Jakarta yang turut mengenalkan dan melestarikan budaya khas Betawi lewat Tokopedia. 

BACA JUGADemi Bertahan Hidup, Elly Sugigi Gadaikan Cincin & Jualan Online

External Communications Senior Lead Tokopedia, Ekhel Chandra Wijaya, mengungkapkan, saat ini Tokopedia menjadi rumah bagi lebih dari 8,3 juta penjual dengan 94 persen berskala ultra mikro. 

"Tokopedia selalu berkomitmen memberikan panggung seluas-luasnya bagi para kreator lokal untuk berkarya dan berinovasi lewat kanal digital, salah satunya melalui gerakan nasional #BanggaBuatanIndonesia," ujarnya.

Ekhel melanjutkan, selain mendukung masyarakat dalam menciptakan peluang usaha terutama di tengah pandemi seperti ini, pemanfaatan teknologi juga dapat berkontribusi dalam melestarikan budaya lokal.

Lahir dan dibesarkan di Setiabudi, Jakarta Selatan, kecintaan Mohamad Ardiansyah terhadap budaya Betawi melekat sejak kecil.

Dengan modal Rp 4 juta, keinginan untuk turut melestarikan budaya Betawi diwujudkan Ardi dengan berjualan produk-produk hasil dari masyarakat di Setu Babakan.

Seiring tingginya minat beli masyarakat, Ardi akhirnya mulai mendesain dan memproduksi sendiri produknya. Ardi pun mulai memanfaatkan platform digital seperti Tokopedia untuk memasarkan produknya.

Ardi mendirikan Betawi Online Shop di 2014 yang fokus memasarkan cendera mata dan produk kerajinan tangan khas Betawi seperti, ondel-ondel, mainan tradisional (congklak, yoyo, gasing), kain batik, hingga peci dan pakaian adat Betawi.

Ardi juga bekerja sama dengan banyak pengrajin lokal yang tersebar di beberapa daerah seperti Bogor, Bekasi, dan Jawa Tengah. 

“Kehadiran platform digital sangat membantu pegiat UMKM lokal seperti kami. Lewat Tokopedia, usaha Betawi Online Shop telah berhasil menjual lebih dari 50 ribu produk dengan omzet rata-rata per bulan mencapai Rp 20-30 juta,” kata Ardi.

Ardi juga selalu mengedepankan kualitas, mulai dari pelayanan pelanggan, produk yang dihasilkan, hingga pengemasan.

“Bagi saya, bisnis yang baik adalah yang berhasil membangun kepercayaan pelanggan. Konsumen puas, ulasan baik, tentunya akan menarik minat pembeli yang lain.” ujar Ardi.  

Kondisi pandemi saat ini juga berdampak bagi pegiat UMKM lokal, tidak terkecuali usaha Ardi. Ia mengaku pesanan untuk pembuatan ondel-ondel mengalami penurunan drastis mencapai 70 persen.

Hal ini terjadi karena banyak kegiatan dari sejumlah instansi pemerintah dan acara kebudayaan Betawi lainnya yang ditiadakan dengan adanya penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Untuk memastikan usahanya tetap berjalan di tengah pandemi, Ardi melakukan inovasi terhadap produknya.

BACA JUGASelain Aplikasi Kencan online, Jodoh Bisa Ditemukan Lewat 4 Cara

“Sebagai pelaku usaha, kita harus bisa melihat produk apa yang dibutuhkan konsumen. Saya juga berencana memproduksi masker kain dengan motif khas Betawi untuk membantu masyarakat di tengah new normal,” ucap Ardi. (*) 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah
Tokopedia   Betawi   UMKM   Budaya   Produk Lokal  

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co