Utang Lagi, Indonesia Dapat Pinjaman Rp 15 T dari Bank China

23 Juni 2020 14:30

GenPI.co - Bank Investasi Infrastruktur Asia (AIIB) yang berkantor pusat di Beijing, China,  menyetujui dana pinjaman USD 1 miliar atau sekitar Rp 15 triliun kepada Pemerintah Indonesia. Pinjaman itu untuk membangkitkan ekonomi akibat pandemi covid-19.

"Dukungan dari AIIB diharapkan dapat memberi kontribusi bagi Pemerintah Indonesia dalam mengatasi berbagai tantangan di tengah masa yang penuh ketidakpastian ini," kata Wakil Presiden Operasi Investasi AIIB DJ Pandian di Jakarta, Selasa (23/6).

BACA JUGA: Mask Lavender Bikin Kulit Tampak Cantik

Ia menambahkan bantuan ini dapat membantu meringankan beban Pemerintah Indonesia.

Sebab, pandemi covid-19 telah memaksa banyak negara berkembang untuk mengambil keputusan trade-offs yang sulit guna memenuhi kebutuhan warga.

Program pinjaman USD 750 juta dari AIIB akan digabungkan dengan dana pinjaman dari Bank Pembangunan Asia (ADB) dalam skema co-financing.

Tujuannya adalah untuk meningkatkan stimulus ekonomi di sektor bisnis termasuk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), keluarga miskin, serta memperkuat sistem pelayanan kesehatan umum.

Pandian menambahkan bahwa dengan menyesuaikan produk pendanaan dengan kebutuhan, AIIB akan memberikan respons yang tepat waktu dan fleksibel kepada negara-negara anggota, demi memastikan pemulihan ekonomi sesegera mungkin.

"Kami akan terus responsif membantu kebutuhan di masa krisis, sehingga mengembalikan Indonesia ke jalur yang tepat menuju pertumbuhan ekonomi," ujarnya.

Wakil Menteri Keuangan RI Suahasil Nazara memberikan apresiasi atas respons AIIB yang cepat dan fleksibel terhadap kebutuhan mendesak negara-negara anggota selama terjadinya krisis kesehatan dan ekonomi dalam masa-masa seperti ini.

"Kami juga berterima kasih atas pinjaman sejumlah USD 750 juta untuk pemerintah Indonesia melalui program Covid-19 Active Response and Expenditure Support (CARES) bekerja sama dengan ADB, serta tambahan pinjaman USD 250 juta melalui Program for Results bekerja sama dengan Bank Dunia," katanya.

BACA JUGA: Pemerintah Arab Saudi Tetap Menggelar Ibadah Haji, Tapi...

Suahasil menambahkan bahwa pinjaman ini sangat diperlukan untuk mendukung pelayanan kesehatan, memenuhi kebutuhan belanja bantuan sosial yang mendesak, dan memperluas program bantuan sosial kepada masyarakat miskin dalam mengatasi dampak ekonomi dan sosial yang merugikan akibat covid-19. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahaya

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co