GenPI.co - Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Subki menyebut kebijakan Dedi Mulyadi di Jawa Barat soal pelaku tawuran akan sulit diterapkan di Jakarta.
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi diketahui menerapkan kebijakan pelaku tawuran dididik di barak militer.
Subki mengatakan kebjakan itu tidak perlu dibandingkan dengan DKI Jakarta. Sebab karakter dua daerah ini berbeda.
“Jika Jawa Barat seperti itu (dibawa ke barak militer), Jakarta mungkin ada inovasi yang lainnya,” katanya dikutip dari Antara, Jumar (16/5).
Dia menilai masalah tawuran yang berulang memerlukan penanganan semua pihak. Baik itu pemerintah, keluarga, hingga lingkungan sekiar.
Subki mengaku memilih kebijakan pelaku tawuran di Jakarta diberi ruang menyalurkan hobi. Misal bagi yang suka tinju, diberi ring tinju.
Menurut dia, tetap ada pemicu dari permasalahan tawuran itu. Ketika sudah diketahui penyebabnya, maka bisa lebih mudah memberikan solusi.
“Kami tidak semata menyebut, ‘kamu nakal’. Pasti mereka juga ada penyebabkan (tawuran). Kalau sudah tahu, maka ada solusinya,” ujarnya.
Pemprov DKI Jakarta sebelumnya menyatakan tidak mengikuti kebijakan Jawa Barat yang mengirim anak nakal ke barak militer.
Staf Khusus Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Bidang Komunikasi Publik Cyril Raoul Hakim mengatakan Jakarta memiliki kebijakan sendiri.
Chico mengatakan Pemprov DKI Jakarta akan memberi ruang untuk berkreasi di tempat seharusnya. Semisal taman dan perpustakaan. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News