Minat Generasi Milenial Indonesia Berinvestasi Saham Sudah Tinggi

GenPI.co - Investasi saham menjadi salah satu cara untuk memupuk kekayaan di masa depan. Saat ini, terdapat banyak pilihan untuk menginvestasikan saham dan bisa dilakukan dengan mudah dengan berbagai aplikasi.

Head Retail dari Maybank Kim Eng Sekuritas, Yulius Kurniawan menjelaskan, minat masyarakat Indonesia untuk berinvestasi lewat saham sebenarnya masih cenderung rendah. 

Meskipun demikian, ia mengatakan bahwa jumlah investor saham di Indonesia ini didominasi oleh generasi milenial.

BACA JUGA: 5 Manfaat Mengoleksi Robot Gundam, Salah Satunya untuk Investasi!

“Kalau dari data terakhir, dalam 3 tahun terakhir itu justru didominasi sama milenial. Paling banyak usia 18 sampai 30-an yang mulai berinvestasi lewat saham,” kata Yulius dalam Webinar Bincang Saham yang diselenggarakan oleh Maybank, Rabu (8/7).

Menurutnya, berinvestasi lewat saham memang sangat baik untuk dilakukan sedini mungkin. Sebab, investasi saham dapat memberikan keuntungan yang besar dalam jangka waktu yang panjang.

BACA JUGA: Pentingnya Investasi Bagi Revalina S Temat

“Dengan modal yang tidak besar, investais saham bisa memberi keuntungan yang sangat menjanjikan di masa depan,” ujarnya.

Yulius menjelaskan bahwa nilai saham saat ini bisa bertambah menjadi berkali-kali lipat pada beberapa tahun mendatang. 

Maka dari itu, ia menyarankan untuk berinvestasi lewat saham, dibandingkan dengan membeli barang-barang mewah.

“Harga 500 lembar saham di tahun 1993 itu seharga motor. Di tahun 2020 ini, harga 500 lembar saham bisa setara dengan harga mobil mewah. Jadi lebih baik berinvestasi dengan saham,” papar Yulius.

Dan jangan khawatir, karena kamu tidak membutuhkan modal yang besar untuk berinvestasi lewat saham. Bahkan, kamu juga berinvestasi saham dengan mencicil atau membayarnya dengan angsuran.

Yulius pun mengatakan bahwa waktu terbaik untuk mulai berinvestasi seham adalah saat ini. Sebab, sekecil apapun jumlah saham yang kamu investasikan, akan memberi keuntungan besar dalam jangka waktu panjang.

“Berapapun yang dibeli, nggak usah nunggu besok,” kata Yulius.

Bagaimana, apakah kamu tertarik berinvestasi dengan saham? (*)